Logo Lintasterkini

“Tradisi Passirangnga”, Dari Tanah Bugis Sampai ke Selayar

Muh Syukri
Muh Syukri

Kamis, 27 Desember 2012 18:18

Kades Polebunging Turut Memberikan Doa Restu Dalam Prosesi A'pasirangga
Kades Polebunging Turut Memberikan Doa Restu Dalam Prosesi A'pasirangga

Kades Polebunging Turut Memberikan Doa Restu Dalam Prosesi A’pasirangga

SELAYAR – Tradisi A’passirangga merupakan salah satu bentuk kebudayaan khas Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan yang telah tumbuh dan berkembang selama berabad-abad silam. Sebuah budaya warisan turun temurun dari generasi ke generasi yang hingga saat ini masih terus dijaga dan dilestarikan oleh warga masyarakat Bumi Tanadoang, Selayar.

Rangkaian upacara sakral A’passirangga, digelar, hampir pada setiap pelaksanaan pesta pernikahan dalam bentuk tudang sipulung dengan mendudukkan para pemangku adat, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh budayawan, tokoh agama, serta jajaran aparat pemerintahan dusun, sampai struktur pemerintah desa.

Budaya, A’passirangga adalah salah satu bahagian sakral dari sebuah prosesi pesta pernikahan yang mengandung makna akan segera lepasnya masa lajang sepasang calon pengantin. Rangkaian prosesi A’passirangga biasanya diawali dengan kegiatan do’a bersama dalam bentuk barazanji yang bertujuan untuk mendoakan, agar calon pengantin dapat membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahma dan segera memperoleh keturunan yang shaleh dan shaleha.

Lantunan syair barazanji dibuat dalam dua versi bahasa, yakni : Bahasa Arab dan Bahasa Selayar untuk lebih memudahkan para tamu undangan di dalam mengartikan syair dan makna Barazanji itu sendiri.

Setelah seluruh rangkaian barazanji selesai, prosesi A’passirangga dilanjutkan dengan pemberian do’a restu dari keluarga besar calon mempelai wanita dan aparat pemerintah yang turut hadir di dalam rangkaian upacara adat ini.

Beragam kegiatan berbau adat, digelar dalam prosesi A’passirangnga. Salah satu diantaranya, tradisi Anrunrung Lipa atau sarung dengan beragam motif dan warna. Sarung-sarung tersebut, secara bergantian dikenakan pihak keluarga, ke tubuh calon mempelai wanita.

Sebelum kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi Taralu, sebagai rangkaian acara penutup, upacara pemberian doa restu yang dalam dialek Bahasa Selayar lebih akrab disebut prosesi A’passirangnga, dan A’paccing dalam dialek Bahasa Bugis. (fadly syarif)

 Komentar

 Terbaru

News01 Oktober 2023 11:07
AKBP Erwin Syah : Upacara Dapat Dijadikan Momentum Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme
SIDRAP – Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah,SIK menghadiri upacara Kesaktian Pancasila yang dipimpin Dandim 1420 Sidrap Letkol Inf Andika Prihantoro,SE...
News01 Oktober 2023 08:11
Peduli Petani, Idris Kadir Sumbang Pompa Air Untuk Warga Bajeng Barat
GOWA – Kepedulian terhadap petani ditunjukkan Brigjen Pol (Purn) Idris Kadir dengan memberikan bantuan pompa air kepada warga di Desa Tanabangka, Ke...
News01 Oktober 2023 07:09
Ketua Umum PJI Lantik Pengurus Daerah Sulsel Periode 2023-2028
MAKASSAR – Ketua Umum Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI), Imam Prihadiyoko melantik puluhan pengurus Daerah PJI Sulsel Periode 2023-2028 di Ka...
News30 September 2023 21:57
TK Islam Athirah Bukit Baruga Ajak Anak Didik Kenali Nabi Muhammad SAW di Peringatan Maulid
MAKASSAR – TK Islam Athirah Bukit Baruga menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari Jumat. Kegiatan ini dilaksanakan di Indoor TK ...