GOWA – Puluhan masyarakat desa Rompolebang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gowa, Selasa siang (27/12/2016). Aksi demonstrasi ini dilkukan sebagai bentuk protes atas adanya indikasi kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Agar aspirasi massa dapat didengar langsung, maka para wakil rakyat mempersilahkan massa pengunjuk rasa untuk berdialog dalam salah satu ruangan di gedung itu. Mereka diterima oleh Wakil Ketua DPRD Gowa, Haris Tappa.
Di dalan ruangan aspirasi tersebut, Calon Kepala Desa nomor urut 1, Haji Yusuf yang melakukan protes kecurangan menyampaikan keluh-kesahnya kepada Anggota DPRD Gowa dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Gowa, Muhammad Asrul yang sempat juga hadir.
Haji Yusuf menuding Tim P4KD sebagai panitia penyelenggara Pilkades diduga melakukan kecurangan. Ia menyebutkan salah kecurangannya yaitu menyebarkan surat undangan palsu kepada masyarakat pada 7 (tujuh) dusun.
“Tim P4KD Rompolebang melakukan kecurangan dan memihak kepada salah satu Cakades dengan menyebarkan undangan palsu. Kecurangan lainnya dua gembog kotak suara sudah terbuka sebelum perhitungan, serta ada satu dusun yang seluruh masyarakatnya tidak diikutkan memilih dalam Pilkades,” ujarnya.
Menurut Wakil Ketua DPRD Gowa, Haris Tappa, bahwa seluruh aspirasi masyarakat yang datang terkait kecurangan Pilkades akan diterima. Aspirasi itu nantinya akan diteruskan kepada Pimpinan DPRD Gowa untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Seluruh aspirasi yang masuk terkait Pilkades, kami akan ajukan ke Pimpinan DPRD Gowa untuk dijadwalkan Rapat Dengar Pendapat dengan instansi terkait. Aspirasi yang masuk menyangkut Pilkades sampai hari ini sudah berjumlah 6 desa,” kata Haris Tappa. (*)