Logo Lintasterkini

AJI Desak Pemerintah Mesir Bebaskan 4 Jurnalis Al Jazeera

Muh Syukri
Muh Syukri

Jumat, 28 Februari 2014 00:02

Aksi demonstrasi menuntut pembebasan jurnalis Al Jazeera juga terjadi di Beirut, Lebanon, 27 Februari 2014.
Aksi demonstrasi menuntut pembebasan jurnalis Al Jazeera juga terjadi di Beirut, Lebanon, 27 Februari 2014.

JAKARTA – Puluhan jurnalis yang terdiri dari Al Jazeera Biro Jakarta, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, AJI Jakarta serta aktivis pro demokrasi menggelar aksi tutup mulut di Bundaran Hotel Indonesia, Kamis, 27 Februari 2014. Aksi tutup mulut ini sebagai bentuk protes keras terhadap Pemerintah Mesir yang menangkap empat Jurnalis Al Jazeera.

“Kami mendesak Pemerintah Mesir agar membebaskan semua jurnalis, termasuk empat Jurnalis Al Jazeera yang ditahan,” kata Ketua Umum AJI Indonesia Eko Maryadi kepadaVIVAnews.

Eko mengatakan, setelah militer mengambil alih kekuasaan pada 3 Juli 2013 lalu, media massa lokal dan beberapa media internasional terus mengalami tekanan. Salah satunya stasiun televisi Al Jazeera yang kerap mendapat penyerangan secara sistemik, intimidasi, penahanan dan perusakan properti.

“Kami sangat mengecam aksi pembungkaman pers oleh Pemerintah Mesir. Membungkam media sama dengan membunuh demokrasi,” kata Eko.

Selain itu, 29 Desember 2013 lalu, aparat keamanan Mesir menuduh 20 jurnalis sebagai anggota organisasi teroris, mengganggu ketertiban umum, melakukan teror, merusak citra negara, mengabarkan kabar bohong, dan membawa peralatan siaran tanpa izin.

Dari 20 jurnalis itu, tiga di antaranya dari Al Jazeera English, yaitu Mohamed Fahmy, Peter Greste dan Baher Mohames. Sebelumnya Pemerintah mesir juga telah menahan Koresponden Al Jazeera yaitu Abdullah Al-Shami. Ia pun sempat mogok makan di dalam tahanan selama lebih dari sebulan untuk memprotes atas penahannya.

“Kami menuntut agar Pemerintah Mesir menjami keamanan dan keselamatan para jurnalis yang sedang meliput, baik dari ancaman kubu militer, kelompok pro-pemerintah maupun kelompok demonstran,” katanya.

Selain kalangan pers dan aktivis pro demokrasi, solidaritas juga disampaikan Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat yang mendesak Pemerintah Mesir membebaskan para jurnalis dan menegakkan kebebasan pers.

Usai aksi tutup mulut di Bundaran HI, demonstrasi kemudian dilanjutkan ke Kedutaan Mesir di kawasan Menteng guna menyerahkan surat protes dan tuntutan tersebut. (viva)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...