GOWA – Puluhan massa demonstran gabungan LSM dan mahasiswa dalam Front Laskar Anti Pungli mendesak oknum pejabat BPN Gowa ditindak tegas karena terlibat pungutan liar (pungli). Massa berunjukrasa di depan Kantor BPN dan Gedung DPRD Gowa, Senin (27/2/2017).
Massa yang datang mendesak Kepala BPN Gowa dapat menindak tegas oknum salah satu pejabat BPN Gowa yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) beberapa waktu lalu di halaman Kantor BPN Gowa. Selain itu para pengunjuk rasa meminta komitmen Kepala BPN Gowa agar bersedia mundur dari jabatannya, jika ada oknum PNS BPN terbukti melakukan pungutan liar.
“Kami datang kesini untuk meminta komitmen Kepala BPN Gowa menindak tegas oknum yang tertangkap OTT,” tegas Indra Gunawan, selaku Jenderal Lapangan dalam aksi tersebut.
Sementara itu, Kepala BPN Gowa, Arman Sulaiman saat menemui demonstran mengatakan bahwa hingga saat ini secara pribadi dirinya belum mengetahui kasus OTT yang menyeret anggotanya.
“Saya sampai saat ini belum mengetahui kasus ini. Karena sampai sekarang saya belum pernah ketemu dengan dia (Faisal). Saya telepon dia, tapi handphonenya juga tidak aktif,” katanya.
Terkait kasus ini, Arman menegaskan bahwa kasus OTT beberapa waktu lalu terjadi di luar Kantor BPN Gowa.
“Andaikan pungli kemarin terjadi di dalam kantor, maka saya sudah mengajukan pengunduran diri. Saya siap mengundurkan diri jika ada pungli di dalam kantor saya,” tegasnya.
Terpisah, Pimpinan DPRD Gowa, Hamli Halim didampingi Andi Lukman Naba menegaskan, dewan siap mengawal kasus OTT dan akan memanggil Kepala BPN Gowa beserta pihak terkait untuk rapat dengar pendapat. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Gowa ini saat menerima demonstran di halaman Kantor DPRD Gowa.
“Kami akan mengawal kasus ini. Kami juga bersedia berada di baris terdepan dalam memberantas pungli. Kami akan koordinasi dengan pihak terkait dan memanggil Kepala BPN,” tegas legislator Gerindra Gowa ini. (*)