Usai Ditelepon Pacarnya, Pemuda Ini Gantung Diri

SUMUT – Warga Tanah 600 Marelan digegerkan dengan peristiwa bunuh diri dengan cara gantung diri, Selasa (27/2/2018), sekira pukul 16.30 Wib. Informasi dari warga adanya korban gantung diri ditindak lanjuti Kanit Reskrim Polsek M Labuhan, Akp NG Surbakti bersama Pawas Ipda UE Panjaitan dan Panit 7 Ipda Ismail Pane bersama personil piket langsung menuju tempat kejadian perkara (Tkp).
Setibanya di TKP sekira pukul 17.00 Wib, Korban sudah diturunkan oleh orang tuanya yang dibantu oleh adiknya bernama Vika dari tali yang digunakan gantung diri. Setelah berhasil diturunkan, korban disemayamkan di rumahnya untuk selanjutnya dimakamkan.
Kanit Reskrim Polsek M Labuhan Akp NG Surbakti mengatakan, orang tua korban tidak keberatan atas meninggalnya anaknya tersebut dengan membuat surat pernyataan yang diketahui oleh Kepala Lingkungan 7 Kelurahan Tanah 600, Kecamatan M Marelan bernama Edi Sartono. Korban gantung diri ini bernama Panji Syahputra (25), bekerja sebagai buruh bongkar muat pupuk di KIM I, warga Jalan Paku Lingkungan 7, Gg Hidayah, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan M Marelan.
Korban idketahui tinggal bersama orang tuanya. Kematian korban diketahui orang tua korban bernama Jumiono (51), tukang mebel Sumiantini (50) dan adiknya Vika (20). Korban ditemukan di rumah orang tuanya, tepatnya di kamar mandi di atas sumur.
Adapun barang bukti yang ditemukan berupa kabel listrik warna putih merk NYA, dengan panjang kira-kira 1,5 meter. Menurut orang tua korban, sebelumnya korban pulang ke rumah karena tidak jadi masuk kerja dikarenakan sudah terlambat.
[NEXT]
Setiba di rumah, korban Panji langsung masuk ke rumah dan makan siang. Tidak berselang lama, HP milik korban berbunyi, yang dihubungi oleh pacarnya bernama Shella Kurniawan, yang tinggal di Martubung. Saat korban menerima panggilan telepon, orang tua korban berada di samping rumah.
“Setelah selesai makan, korban masuk ke kamar mandi berkisar pukul 15.00 wib. Sekitar 30 menit kemudian orang tua korban menggedor pintu kamar mandi, namun korban tidak membukanya dan tidak bersuara. Seketika ayah korban mendobrak pintu kamar mandi dan melihat anaknya itu sudah dalam keadaaan tergantung lehernya yang diikat dengan kabel listrik di tiang di atas sumur kamar mandi,” ujar Kanit Reskrim Polsek M Labuhan, Akp NG Surbakti.
Mendapati anaknya dalam posisi gantung diri, ayah korban memanggil istrinya. Dibantu oleh Vika, mereka menurunkan korban dari tali yang digunakan gantung diri. Saat korban diturunkan dari tali tersebut, kondisinya sudah tidak bernyawa lagi.
“Kami sudah mengamankan TKP dan memasang police line, memeriksa saksi-saksi, mengamankan barang bukti. Dan karena keluarga korban tidak keberatan, maka kami membuatkan surat pernyataan bahwa keluarga korban tidak keberatan yang disaksikan Pemerintah setempat dalam hal ini Kepala Lingkungan,” pungkas Akp NG Surbakti. (*/B)
Penulis : Slamet