PAREPARE — Pembangunan Museum Presiden ke3 RI Prof Dr Ing. H Bacharuddin Jusuf Habibie sudah rampung. Segera diresmikan dalam waktu dekat.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Parepare Taufan Pawe. Saat ini peresmiannya sedang dipersiapkan.
Taufan Pawe dan anak BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie sudah bertemu untuk membahas persiapan peresmian museum tersebut. Dia sengaja menemui putra BJ Habibie di kediamannya di kawasan Patra, Kuningan XIII Jakarta, Kamis (27/5/2021) kemarin.
Taufan melaporkan pembangunan serta membahas persiapan peresmian Museum BJ Habibie yang bangunannya telah rampung.
Museum BJ Habibie, kata dia, diharapkan menjadi satu-satunya museum tokoh bangsa di Indonesia yang hadir di Kota Parepare, targetnya bisa beroperasi tahun 2021 ini.
“Tadi Bapak Ilham Habibie menyatakan insyaallah hadir pada saat peresmian nanti,” tutur Taufan.
Saat ini tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare menurutnya sedang melakukan inventarisasi barang-barang milik BJ Habibie. Sejumlah barang berharga milik Bapak Teknologi Indonesia ini akan berpindah ke Museum BJ Habibie di Kota Bandar Madani itu.
“Tadi kita mendengar arahan Pak Ilham yang ingin menjadikan Museum BJ Habibie benar-benar menjadi wadah pendidikan. Harus menjadi tempat edukasi dan mengenang karya-karya presiden Indonesia kelahiran Parepare ini,” ungkapnya.
Museum tersebut sengaja dibangun di kediaman pribadi almarhum BJ Habibie bersama istrinya, Ainun Habibie yang ditempati selama hidup di Jalan Bau Massepe, Kota Parepare, Sulsel. Rumah itu berisikan barang-barang miliknya semasa hidup, baik sebelum menjabat hingga setelah menjabat Presiden ke-3 Indonesia.
“Selain mengingat jasa-jasa dan karya-karya beliau. Kita juga menerapkan beberapa teknologi sehingga wisata pendidikan itu terasa. Seperti audio visual yang menjelaskan tentang kisah-kisah inspiratif beliau,” papar Ketua DPD I Golkar Sulsel ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Arifuddin Idris menambahkan, pihaknya kini menyusun perencanaan kapasitas museum. Tak hanya itu, inventarisasi barang berharga juga butuh keamanan khusus. Ia berharap, proses inventarisasi berjalan lancar agar target pembukaan Museum BJ Habibie sesuai harapan.
“Arahan dari Pak Ilham dan pesan dari Pak Wali, museum ini tidak boleh monoton. Aktivitas edukasi harus ada. Seperti seminar dan kajian-kajian teknologi dan berkerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan, ” katanya.
“Intinya, masyarakat tidak hanya mengenang jasa-jasa BJ Habibie. Tetapi mendapat edukasi yang bermanfaat bagi mereka,” imbuh Arifuddin usai pertemuan.(*)