Logo Lintasterkini

Wakapolri : Yang Pantas JAdi Kapolri Hanya 3 Perwira

Muh Syukri
Muh Syukri

Jumat, 28 Juni 2013 11:52

Wakapolri Komjen Pol Nanan
Wakapolri Komjen Pol Nanan

Wakapolri Komjen Pol Nanan

JAKARTA –  Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna angkat bicara soal sosok yang dinilai tepat menjadi pengganti Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Jika dilihat dari jenjang karier, kata dia, yang layak dan pantas menjadi calon Kapolri hanya 3 perwira tinggi.

“Agar tidak terjadi loncat generasi, calon Kapolri untuk saat ini yang layak hanya 3 orang yakni, Komjen Sutarman, Komjen Budi Gunawan dan Komjen Anang Iskandar,” kata Nanan saat mengikuti diskusi publik terkait Independensi dan Profesionalisme Polri, Jakarta, Kamis 27 Juni.

Presiden SBY berencana melakukan pergantian Kapolri Jenderal Timur Pradopo yang sebetulnya baru akan memasuki masa pensiun pada Januari 2014.

SBY beralasan upaya pergantian Kapolri dilakukan lebih awal bertujuan agar Kapolri yang baru nanti mempunyai cukup waktu untuk mempersiapkan pengamanan jelang Pemilihan Umum tahun 2014.

Menanggapi rencana itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) saat ini sudah menyeleksi dan mempublikasikan sembilan nama Jenderal di Polri sebagai calon pengganti Kapolri.

Tiga di antaranya berpangkat bintang tiga, yakni Komjen Pol. Sutarman, Komjen Pol. Anang Iskandar, dan Komjen Pol. Budi Gunawan. Sementara enam lainnya saat ini masih berbintang dua, antara lain: Irjen Pol. Badrodin Haiti, Irjen Pol. Tubagus Anis Angkawijaya, Irjen Pol. Saud Usman Nasution, Irjen Pol. Anas Yusuf, Irjen Pol. Arief Wachyunadi, dan terakhir adalah Irjen Pol. Putut Eko Bayuseno.

Menurut LSM Imparsial, pergantian Kapolri merupakan proses yang sangat penting di dalam kepolisian. “Pergantian ini bukan urusan perubahan pimpinan semata, tetapi juga akan memiliki implikasi yang lebih luas bagi kepolisian khususnya, dan masyarakat pada umumnya,” ujar Direktur Eksekutif Imparsial Poengki Indarti.

Karena itu, pergantian Kapolri tersebut harus diletakan dalam kerangka untuk membangun proyeksi kinerja kepolisian yang lebih baik dan profesional di masa depan.

Mereka menilai penting untuk dihindari politisasi dalam pergantian Kapolri. “Meski Presiden memiliki otoritas di dalam memilih Kapolri, namun sudah seharusnya pemilihan itu dilakukan atas penilaian yang objektif dan bukan subjektif yakni semata-mata karena faktor kedekatan atau kepentingan politik semata,” imbuhnya.

Artinya proses pergantian Kapolri juga harus memperhatikan mekanisme pertimbangan Internal Polri dan Kompolnas. (viva)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...