MAKASSAR — Pemkot Makassar mencatat sudah ada 112 pendaftar isolasi apung terpadu. Rencananya, sudah mulai menjalani perawatan pada Kamis (29/7/2021).
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, minat masyarakat untuk mengikuti program ini cukup besar. Hanya saja, tidak semua bisa diterima.
Ia menjelaskan, mereka yang ingin menjalani isolasi apung terpadu ini mesti melalui skrining terlebih dahulu. Puskesmas terdekat dari tempat tinggalnya yang akan melakukan pemeriksaan awal.
Baca Juga :
“Bukan hanya Covid-nya, tapi medical check up-nya. Supaya kita mempunyai data base terhadap kemungkinan komorbit yang masing-masing dialami pasien isoman,” ujarnya, Rabu (28/7/2021).
Danny—sapaan Moh Ramdhan Pomanto— mengungkapkan, jika seluruh persyaratan telah terpenuhi maka akan langsung diberi penanganan. Sehingga masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa segera diputus.
“Saat ini sudah 112 pasien mendaftar. Yang mendaftar banyak pertanyaan yang belum kami jawab,” kata dia.
Pemkot Makassar saat ini juga masih terus mematangkan segala prosedur isolasi apung terpadu. Termasuk mengkaji apakah masyarakat yang tidak berdomisili di Kota Makassar bisa mengikuti program ini.
“Sudah selesai pematangan, teknisnya kekurangan itu, ada beberapa yang perlu disempurnakan, tapi hari ini selesai disempurnakan, saya kira bsok kita sudah siap menerima,” ungkap Danny.
Koordinasi dengan otoritas pelabuhan juga sudah dilakukan. Rencananya, para pasien perdana isolasi apung terpadu akan dilepas bersama dengan TNI Angkatan Laut.
“Hari ini kami akan keluarkan schedulenya, kapan kita akan naik dan kapan berlabuh. Karena saat ini masih sementara rapat, menyempurnakan teknis,” sambungnya.
Sementara, terkait logistik, Danny mengaku sudah menyiapkan segalanya. Bahkan ada enam kapal yang disiapkan.
“Misalnya untuk mengangkut logistik, laundry, maupun makanan dan minuman pasien juga sendiri,” pungkasnya.(*)
Komentar