Lintas Terkini

Pengendara Mobil Tabrak Cewek Berboncengan Dimassa di Jalan Mappanyukki

Warga berkumpul usai memukul pelaku tabrak lari

MAKASSAR – Muhammad Arif Raehan (17) warga Tidung 8 Setapak 7 Kelurahan Rappocini, nyaris tewas diamuk massa lantaran menabrak pengendara motor yang kendarai dua wanita berboncengan di Jalan Batolempangan Kecamatan Ujung Pandang, ‎Minggu (28/8/2016).

Warga‎ yang melihat pengendara motor tabrak cewek yang berboncengan langsung mengejar pelaku yang kabur. Kejar-kejaran pun terjadi di sekitar lokasi.

Pelaku mengendari mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi itu lantaran ketakutan dan singgah di Cafe Pekarangan mengamankan diri. Namun, warga yang marah langsung masuk ke Cafe dan menghakimi pelaku. Situasi Cafe sempat gaduh, pasalnya pemilik Cafe panik tiba tiba saja ada orang dimassa di seputar cafe miliknya.

Aparat Polrestabes Makassar dari Tim patroli yang dipimpin Bripka Emir Solihan yang menerima informasi langsung ke tempat kejadian perkara di Jalan Mappanyuki mengamankan pelaku yang menabrak. Banyak warga yang melintas ikut memukul lantaran menduga pelaku penabrak lari itu merupakan begal.

Menurut keterangan warga bernama Momo yang merupakan pemilik Cafe Pekarangan di Jalan Mappanyukki, ia terkejut saat pelaku penabrak lari masuk ke rumahnya lalu selang kemudian puluhan pengendara motor datang langsung saja melayangkan pukulan terhadap pelaku.

“Belakangan juga saya tahu kalau pengendara motor tabrak cewek itu, tiba tiba saja masuk ke rumah hendak mengamankan diri. Tak lama berselang datanglah puluhan pengendara motor saling berboncengan lalu langsung memukulnya,” kata Momo.

‎Sementara itu, dua korban tabrakan itu masing-masing diketahui bernama ‎Jumria (20) dan Sri Arwiani (19). Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Stella Maris. Kedua korban mengalami luka parah, satu diantaranya yakni Sri Arwani mengalami patah tulang kaki kiri. Sementara ‎Jumria menderita luka pada bagian daku, dan beberapa memar di bagian tubuhnya.

Korban Jumria yang belum bisa dimintai keterangannya lantaran masih syok atas insiden itu, diketahui merupakan warga Desa Allu, Sengkang. Sedangkan Sri adalah warga Maros.

“Minta maaf ini saya belum bisa banyak bicara,soalnya saya masih sakit dan hanya rasa sakit yang saya alami ini,Tapi saya warga Sengkang dan temanku itu warga Maros,” ungkap Jumria saat terbaring di RS Stellamaris sambil meringis kesakitan. (*)

Exit mobile version