MEDAN – Jemaah Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansur Nomor 75 Medan, sontak berlarian, saat seorang pemuda yang menghampiri pastor sambil menghunus pisau dan membawa benda yang diduga bom, Minggu (28/8/2016).
“Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB. Ketika pastor berjalan menuju mimbar seorang pemuda datang mengejar. Saya melihat pria itu memegang pisau dapur dan diduga bom rakitan,” kata Taufan, seorang jemaah gereja seperti dikutip dari Tribun Medan, di seputaran gereja, Minggu (28/8/2016).
Dia mengatakan, ketika Pastor Albert S Pandingan ingin berkhotbah di atas mimbar, tiba-tiba seorang pemuda menghampiri pastor.di seputaran gereja. Melihat adanya pemuda yang mendekat, pastor Albert lari menjauh dari pemuda tersebut.
Alhasil, jemaah gereja panik berhamburan dan melapor kepada polisi.
“Ada pula yang berupaya mengevakuasi pastor. Saya tidak tahu lagi bagaimana karena kami lari semua. Saya gendong anak untuk menjauh,” ucapnya.
Akibat kejadian tersebut, puluhan personel Polresta Medan dan Brimob Polda Sumut sempat menutup Jalan Dr Mansyur, selama 30 menit,
Jalan Dr Mansyur tepat di depan Kolam Renang Selayang ditutup hingga ke arah persimpangan Jalan Dr Mansyur-Jalan Setia Budi. Selain itu, seluruh kendaraan roda dua maupun roda empat yang menuju ke kawasan Jalan Dr Mansyur dialihkan.
Kemacetan mengular di kawasan Dr Mansyur, seperti di depan pintu empat USU.
Arus lalu lintas dibuka, setelah tim penjinak bom membawa benda diduga bom ke luar pelataran gereja untuk diledakkan. Bahkan, beberapa mobil polisi berseliweran keluar masuk gereja. (*)