Logo Lintasterkini

Solusi Atasi Nyeri Haid pada Wanita

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Senin, 28 Agustus 2017 21:17

Ketua Prodi Diploma III Kebidanan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Andi Tenri Abeng, SKM, M.Kes.
Ketua Prodi Diploma III Kebidanan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Andi Tenri Abeng, SKM, M.Kes.

MAKASSAR – Nyeri haid atau juga disebut dengan istilah medis Dismenorea merupakan gejala yang paling sering dialami wanita saat berada dalam siklus bulanan. Pada umumnya gejala ini berupa nyeri di perut bagian bawah.

Banyak perempuan menganggap nyeri haid sebagai gejala umum saat menstruasi. Namun lebih bijaksana saat seorang perempuan mengetahui detail penyebab nyeri haid dan penanggulangannya.

Hal ini diungkapkan Ketua Prodi Diploma III Kebidanan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Andi Tenri Abeng, SKM, M.Kes saat ditemui di Gedung FKM UMI, Senin, (28/8/2017). Menurutnya, haid adalah luruhan lapisan dinding rahim saat tidak terjadi pembuahan.

Luruhan tersebut keluar menjadi darah haid, kemudian rahim harus berkontraksi agar peluruhan terjadi secara sempurna. Kontraksi tersebut merupakan sumber nyeri yang dirasakan para perempuan.

“Jika kontraksi rahim terbilang kuat, pembuluh darah disekitarnya akan tertekan, sehingga pasokan oksigen terhambat, sehingga rasa nyeri tercipta,” paparnya.

Jika rasa nyeri masih dalam batas normal, atau diagnosa dokter tak menunjukan kelainan apapun, ini merupakan hal yang tidak berbahaya. Kondisi tersebut bisa di atas dengan obat-obatan penghilang rasa nyeri, salah satunya produksi Konimex yang diberi nama Feminax. Terdiri dari Paracetamol dan Ekstrak Hiosiami. Feminax bisa dikonsumsi orang dewasa dan anak-anak 10 tahun-16 tahun.

“Untuk memaksimalkan kinerja Feminax, saat menstruasi para perempuan disarankan menghindari makanan berlemak, terutama lemak hewani dan makanan cepat saji. Selain itu juga disarankan melakukan olahraga ringan saat haid. Semakin lancarnya aliran darah dan bertambahnya produksi endorfin setelah olahraga akan mengurangi nyeri haid,” sarannya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News09 Juli 2025 20:35
TNI Hormati Keputusan Pemerintah Tunjuk Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramadhani sebagai Dirut Perum Bulog
JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghormati dan mendukung penuh keputusan pemerintah yang menunjuk Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramadhani s...
News09 Juli 2025 18:25
Mercure Makassar-DLH Makassar Sosialisasi Pengolahan Sampah Basah Menjadi Eco Enzym dan Maggot
MAKASSAR – Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, Mercure Makassar Nexa Pettarani menggelar kegiatan edukatif bertajuk ...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:14
Indosat Business Luncurkan Vision AI, Solusi Pengawasan Cerdas Berbasis AI untuk Efisiensi dan Keamanan Bisnis
JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui Indosat Business , memperkenalkan Vision AI , sebuah solusi pengawasan berbasis k...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:09
Kalla Toyota Hadirkan Auto Show 2025, Pameran Otomotif Terbesar di Sulawesi 
MAKASSAR – Memasuki pertengahan tahun, Kalla Toyota hadir membuat pameran otomotif terbesar di Sulawesi dengan penawaran spesial dan berbagai ak...