PAREPARE – Korem 142/Tatag menggelar acara tatap Muka dan Pengarahan kepada Orang Tua/Wali Calon Bintara PK TNI-AD TA 2018. Kegiatan itu dilangsungkan di Gedung Serba Guna Eks Makorem 142/Tatag Parepare, Selasa (28/8/2018).
Danrem 142/Tatag, Kolonel Inf Taufiq Shobri dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasi Pers Korem 142/Tatag, Letkol Caj I Wayan Wirya menyebutkan, jika tuntutan dan tantangan tugas TNI Angkatan Darat ke depan semakin berat dan kompleks sehingga diperlukan sumber daya prajurit yang berkualitas, termasuk dari golongan Bintara yang mampu menjawab berbagai persoalan dan
dinamika terhadap tugas yang diemban.
“Semua ini harus dimulai dari proses werving secara baik dan benar sehingga dihasilkan calon Bintara yang berkualitas dan memenuhi persyaratan, baik aspek administrasi, fisik, akademik, psikologi, kesehatan maupun mental kepribadian,” jelas Danrem dalam amanat tertulisnya.
Baca Juga :
Maka dari itu, lanjut Danrem, TNI-AD melakukan seleksi secara selektif dan objektif karena apa yang dilakukan hari ini akan berdampak pada kualitas personel yang akan mengawaki organisasi TNI AD ke depannya.
Olehnya itu, Danrem berpesan kepada orang tua untuk tetap mendukung putranya yang berkeinginan bergabung mengabdikan diri untuk bangsa dan negara dengan menjadi prajurit TNI AD. Sedangkan kepada para calon, diharapkan bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi dengan sebaik-baiknya.
“Untuk mewujudkan semua itu, tetap belajar dan berlatih serta siapkan mental dan fisik yang baik serta tak lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” pesan Danrem 142/Tatag.
Sementara itu, Kasi Pers Korem 142 Tatag, Letkol Caj I Wayan Wirya selaku sekertaris I Sub Panda Mamuju menambahkan, untuk penerimaan calon Bintara PK tahun 2018 tidak ada suap menyuap. Panitia akan bekerja secara jujur dan benar.
“Setiap seleksi untuk masuk di TNI – AD adalah murni dan tidak ada pungutan sedikitpun. Percayakan seleksi calon Bintara PK TNI -AD kepada panitia. Jika dalam pelaksanaan seleksi ada personel TNI yang menawarkan bantuan dengan cara meminta imbalan, kami minta orang tua calon siswa melaporkannya kepada Panitia seleksi,” tegas I wayan Wirya. (*)
Komentar