MAKASSAR – Makassar menggelar vaksinasi dosis kesatu gelombang kedua bagi 800 warga binaan, Sabtu, (28/8/2021). Jenis vaksin yang diberikan adalah sinovac.
Kepala Rutan Kelas I Makassar, Sulistyadi mengatakan vaksinasi ini diselenggarakan bekerjasama Komisi IX DPR RI yang menggandeng Poltekes dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar. Jumlah vaksinator yang dilibatkan sebanyak 70 orang termasuk petugas skrining dari Rutan dan Lapas Makassar.
Program vaksinasi ini disambut antusias oleh warga binaan. Terbukti sejauh ini, 75% warga binaan dari total 1600 penghuni telah menjalani proses vaksinasi.
“Sebelumnya 362 orang warga binaan telah tuntas menjalani vaksinasi tahap I dan II yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kota Makassar. Jadi dengan gabungan hari ini sudah ada hampir 1200 orang warga binaan dari total 1600 yang telah menjalani vaksinasi. Harapan kami dengan persentase yang sudah 75%, bisa secara langsung membentuk herdimunity warga binaan,” ujar Sulistyadi merinci.
Hingga hari ini, lanjut Sulistyadi mengatakan Rutan Makassar terus menggalakkan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar memutus dan mencegah penyebaran penularan Covid-19.
“Kami upayakan warga binaan tidak ada yang terkena virus ini. Untuk itu petugas kami tekankan untuk disiplin protokol kesehatan. Kalau ada petugas yang bergejala langsung diarahkan untuk periksa kesehatan dan jika perlu WFH,” jelas Sulistyadi.
Selain itu, pencegahan juga diimbangi dengan pembagian multivitamin dan masker baik kepada petugas maupun warga binaan.
“Kami bagikan setiap bulan, apalagi untuk warga binaan kami rutin periksa kesehatannya secara bergilir setiap hari di blok hunian langsung oleh Tim Pabburata Klinik DR. Saharjo Rutan Makassar,” sambung Sulistyadi.
Sementara itu untuk tahanan baru, dengan tegas sesuai perintah Dirjenpas bahwa penerimaan tahanan baru harus dipastikan bebas dari Covid-19.
“Jadi tahanan baru sebelum dipindahkan ke sini, tim kami turun langsung menyaksikan proses pemeriksaan antigen oleh petugas kesehatan pada pihak Penahan, baik Kepolisian dan Kejaksaan untuk memastikan bahwa tahanan baru tersebut benar-benar sehat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Karutan menyatakan bahwa selanjutnya akan memperketat persyaratan administrasi penerimaan tahanan baru.
“Sementara kami sosialisasikan dengan APH terkait bahwa untuk penerimaan tahanan baru selanjutnya akan diterapkan persyaratan baru, yakni sudah menjalani vaksinasi secara tuntas,” bebernya.
Selain itu, pencegahan penularan Covid-19 juga warga binaan melakukan olahraga secara rutin.
“Mulai Selasa sampai Sabtu, warga binaan rutin lakukan senam pagi di lapangan olahraga. Jadi ada 9 blok hunian, setiap hari bergiliran 2 blok, kecuali blok perempuan dan Rehabilitasi Narkoba di Jum’at dan Sabtu,” jelasnya.
Rutan Makassar juga aktif memberikan penyuluhan yang bekerjasama dengan beberapa pihak, mulai Bapas Makassar, lembaga agama atau dakwah baik Muslim maupun Nasrani. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat, dan untuk yang dari luar harus menunjukkan kartu vaksin
“Harapannya semua unsur dapat terpenuhi mulai dari jasmani hingga rohani. Intinya kami upayakan yang terbaik untuk warga binaan, sehat fisiknya, sehat mentalnya,” pungkas Sulistyadi.
Anggota DPR RI Komisi IX, Aliyah Mustika Ilham yang turut memantau jalannya proses vaksinasi menyatakan siap memfasilitasi vaksin di Rutan dan Lapas wilayah Sulsel. Pemerintah pusat menargetkan 1juta orang per hari yang melakukan vaksin, sehingga September ini diharapkan bisa mencapai target.
“Karena vaksinasi merupakan benteng pertahanan dalam menghadapi Covid-19, jadi semua harus vaksin. Untuk Rutan Makassar sendiri targetnya 800, kemarin di Lapas 700 dan alhamdulillah 1.500 sudah disalurkan kepada warga binaan, ujar Aliyah. (*)