Lintas Terkini

Wali Kota Makassar Ungkap Program Longwis Wujudkan Kota Berkelanjutan di World Cities Summit Mayor Forum

Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto.

SEOUL – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, mendapatkan kesempatan memaparkan strategi Makassar menuju kota layak huni dan berketahanan iklim berkelanjutan pada World Cities Summit Mayor Forum 2023 di Seoul, Korea Selatan, Selasa (26/9/2023).

Danny Pomanto menjelaskan beberapa rancangan penting Makassar menjadi kota kelas dunia di hadapan 300 peserta dari 49 perwakilan kota-kota di dunia.

Sebagaimana tema yang diusung Liveable and Sustainable Cities; Forging an Inclusive and Resilient Future, pria berlatar pendidikan arsitektur ini menjelaskan bahwa Makassar merupakan kota tepi laut yang memiliki dua sungai besar.

Dengan posisi itu, Makassar sangat terkena dampak perubahan iklim dengan prediksi kenaikan permukaan laut sebesar 1,14 meter pada 2050 nanti.

Olehnya, untuk mempercepat dekarbonisasi dan memperkuat ketahanan iklim, Makassar menjalankan program Tourism Alley atau Lorong Wisata (Longwis) dengan dua pendekatan, yakni keterlibatan publik dan perbaikan ruang kota.

“Pengembangan kota kita mulai dari sel kota atau yang kami sebut lorong. Yang mana 47 persen penduduknya tinggal di 8.000 lorong itu. Dari situ, kami menyatukan inisiatif masyarakat dan kebijakan pemerintah kota dengan program,” kata Danny Pomanto.

Nah, program-program itu di antaranya, pertama, program ketahanan pangan melalui penanaman tanaman pangan dan budi daya ikan, termasuk lobster.

Kedua, memperbaiki pengelolaan sampah di lorong-lorong dengan mengaktifkan bank sampah. Ketiga, mendorong ekonomi sirkular di lorong dengan memotivasi warga untuk menjadikan lokasinya hijau, produktif, dicat dengan coretan bagus dan bersih, serta meningkatkan usaha kecilnya.

“Kemajuan kami hari ini, kami telah mengubah 2.077 lorong menjadi lorong yang lebih bagus dan sebagai tempat wisata dari target 5.000 lorong,” ucapnya.

Kini, pemerintah Amerika Serikat dan Australia, sebut dia, juga membantu Makassar menyukseskan program lorong wisata tersebut.

Melalui konsep itu pihaknya berharap ketahanan iklim dan dekarbonisasi dapat dipercepat melalui ketahanan ruang perkotaan dan ketahanan sosial.

Wali kita dua periode ini mengungkapkan mendorong inklusivitas dan pemberdayaan sosial dalam pembangunan, integrasi dan harmonisasi sosial, partisipasi publik dan akses yang merata terhadap hasil pembangunan makin menunjukkan Makassar sebagai kota livable (layak huni) and sustainable city (kota berkelanjutan).

Tentunya, kata dia, melibatkan seluruh elemen dalam masyarakat tanpa terkecuali sekaligus bekerja sama mitigasi dampak perubahan iklim melalui tindakan konkret.

Berkomitmen mengurangi gas rumah kaca dan mendorong solusi inovatif serta memperkuat peran kota mendorong dalam inovasi dan kreativitas.

Sebanyak 300 perwakilan kota di dunia ini menyimak secara saksama inovasi dan program Pemkot Makassar.

Forum World Cities Summit Mayor ini berlangsung pada 24-26 September 2023. Tahun depan akan digelar di Singapura dan 2025 di Vienna, Austria.

Exit mobile version