MAKASSAR – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-88 tahun tanggal 28 Oktober 2016 hari ini, Kodam VII Wirabuana menggelar seminar kebangsaan dan kepemudaan. Seminar ini bekerja sama dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Gedung Balai Prajurit Jenderal M Yusuf, Kamis, (27/10/2016).
Seminar ini dibuka oleh Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Agus SB. Dalam acara ini, hadir para pejabat Kodam VII/Wrb serta Ketua PSMTI Sulsel, Wilianto Tanta
didampingi sejumlah pengurus PSMTI Sulsel. Pangdam VII/Wrb menjelaskan, seminar tersebut dilaksanakan guna menjawab tantangan pemuda ke depan yang semakin kompleks.
Sehingga dibutuhkan pemuda yang berani dan berkualitas serta memiliki optimisme yang kuat. Saat ini memang, masalah kebangsaan adalah berkaitan dengan masalah nasionalisme yang dapat menjadi kekuatan pemuda dalam menghadapi dinamika perubahan zaman.
Baca Juga :
Lanjut Pangdam, di zaman dulu pemuda menjadi andalan Negara Republik Indonesia. Untuk itulah, para pemuda era sekarang ini perlu ditanamkan nilai-nilai patriot dan bela negara.
“Jika pemuda Indonesia bersatu, maka akan memperkuat NKRI, agar seluruh pemuda Indonesia dan Sulawesi Selatan secara khususnya yang saat ini belum mengetahui dan belum mengerti akan ikrar sumpah pemuda, untuk menjadi pemuda yang berani dan punya harga diri dan cinta kepada bangsa dan tanah air. Selain itu, kita harus bangga dengan Bahasa Indonesia dan kita harus gunakan dengan baik dan benar,“ urai Mayjen TNI Agus Surya Bakti di hadapan peserta seminar dan tamu undangan.
Dalam Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Makassar, pelajar, Ormas keagamaan dan Ormas sosial kemasyarakatan. Mereka tampak serius mengikuti pemaparan seminar. Salah satu pemateri Ketua KNPI Sulsel, Mizar Rahmatullah Roem yang menyampaikan tema ‘peran organisasi pemuda dalam menghadapi tantangan globalisasi dalam pengembangan organisasi kepemudaan’.
Sementara Asrullah, yang merupakan mahasiswa Unhas memaparkan materi dengan tema ‘peran mahasiswa dalam menjaga keutuhan NKRI’. Narasumber lain Dr Muhlis yang menjabat Kadispora Sulsel, memaparkan materi ‘kebijakan Pemerintah dalam pengembangan Organisasi kepemudaan”. Para pemateri dipandu oleh moderator Yessi Yoanna.
Seminar kebangsaan dan kepemudaan kali ini mengambil tema ‘Pemuda Bersatu Indonesia Hebat dan Kuat’. Sebelum peserta memasuki ruangan seminar, terlebih dahulu membubuhkan tanda tangan di sebuah spanduk putih sebagai bentuk pernyataan yang diikrarkan para pemuda-pemudi Sulawesi Selatan setelah diskusi berakhir.
Dengan berpakaian adat berbagai suku membacakan ikrar pernyataan kesetiaan dan sikap pemuda-pemudi Sulsel siap menjaga keutuhan NKRI dan setia pada Pancasila. Pada akhir kegiatan, Kasdam VII/Wrb mewakili Pangdam VII/Wrb dan Ketua PSMTI Sulsel, Wilianto Tanta memberikan jaket dan piagam penghargaan kepada para narasumber
maupun moderator seminar kebangsaan dan kepemudaan serta memberikan piagam penghargaan kepada seluruh peserta yang hadir dalam seminar tersebut. (*)
Komentar