Logo Lintasterkini

Cara Orangtua Jepang Menanamkan Disiplin

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 28 November 2015 09:24

ilustrasi
ilustrasi

LINTAS TERKINI – Di mana pun orang Jepang dari segala usia selalu memperlihatkan perilaku disiplin. Pelajaran disiplin dimulai di rumah sejak usia dini. Kedekatan dengan ibu ternyata berperan penting dalam menanamkan disiplin.

“Dalam budaya Jepang, disiplin itu seperti jahitan jelujur yang sifatnya sementara diberikan dalam pengasuhan sampai si anak bisa melakukan semuanya sendiri,” ujar psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi dalam sebuah acara mengenai pengasuhan anak cara Jepang.

Menurutnya, disiplin itu berawal dari ibu. “Kelekatan dengan ibu itu sangat diutamakan. Itu sebabnya, di Jepang anak dan ibu tidak terpisahkan. Dari lahir, bayi selalu dibawa ibunya ke mana-mana.” Selama dua tahun bonding atau kedekatan anak dan ibu terbentuk dengan baik. Anak harus punya rasa percaya dengan ibunya. “Ini adalah dasar dari segalanya. Penanaman disiplin tidak akan jalan jika ibu tidak dekat dengan anak,” kata psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.

Mengenai kesulitan ibu bekerja yang tak selalu bisa dekat anaknya, Ita memberikan saran untuk membangun kedekatan,”Selalu ciptakan waktu bersama yang berkualitas dengan anak. Misalnya sekitar 10-15 menit setiap hari.”

Agar disiplin ini dapat tertanam dalam diri anak, sebelum anak lahir ibu sebaiknya membiasakan diri memiliki aktivitas teratur. “Lalu ketika sudah cukup besar, anak diajarkan mandiri untuk mengurus diri sendiri. Di Jepang anak usia tujuh sudah mandi dan pakai baju sendiri. Berangkat sekolah juga sendiri,” ujarnya.

Dalam mengajari kemandirian mengurus diri sendiri, tentu ibu harus sabar dan tak lelah mengawasinya. Dalam sekali dua kali anak belum tentu langsung bisa melakukannya. Kemudian ketika anak sudah bisa melakukan sendiri, jangan pelit memberi pujian,” saran Ita.

“Orang tua juga perlu menyadari untuk memberi teladan, bukan hanya ceramah. Anak itu tumbuh dari proses pembiasaan. Ketika sudah terbiasa, kebiasaan hidup disiplin itu akan terbawa hingga dia dewasa,” katanya.

Anak-anak Jepang yang mandiri dan disiplin ini ternyata memiliki literasi dan nilai lebih tinggi. Hal ini pernah diteliti oleh Nobuko Uchida dari Universitas Tsukuba. Penelitian itu melibatkan anak-anak dari China, Jepang dan Korea. (kompas.com)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...