Lintas Terkini

Rektor UMI Ajak Civitas Akademika Teladani Sifat Nabi Muhammad SAW

UMI Makassar menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus seminar internasional.

MAKASSAR – Keluarga Besar Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1438 Hijriyah di Auditorium Al-Jibra, Senin (28/11/2016).  Peringatan Maulid Rasulullah sekaligus dirangkai dengan kegiatan seminar internasional ini bertema ‘Spiritualisme Islam Mengenang Kembali Hakikat Maulid Rasul Melalui Al-Qur’an dan Hadits’.

Rektor UMI Prof Dr Hj Masrurah Mokhtar, MA mengatakan, kegiatan memperingati Maulid Rasulullah Muhammad SAW tersebut bertujuan memperbaiki ahlak budi pekerti manusia melalui dua pusaka besar yaitu Al-Qur’an dan Al-hadits.

“Dalam Islam mengajarkan kita mengikuti dan menjalankan ahlak Rasulullah SAW, khususnya bagi mahasiswa dan civitas akademika UMI perlu menteladani akhlakulkarimah junjungan kita Rusulullah Muhammad SAW,” papar Masrurah dalam sambutanya.

Lebih lanjut Rektor UMI dua periode ini menjelaskan, peringatan Maulid Nabi sudah menjadi tradisi yang rutin dilaksanakan dalam lingkup UMI Makassar. Untuk itu, setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus ada pesan dan kesan yang dapat diperoleh sebagai hikmah dan harus diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Banyak hikmah dan tauladan yang dapat diambil dari kisah kehidupan dan perjalanan Rasulullah Muhammad SAW dalam berbagai aspek kehidupan yang bernilai ibadah di sisi Allah SWT,” tuturnya.

Selain itu, mantan Dekan Fakultas Sastra UMI ini menambahkan, kegiatan ini sebagai bentuk kesyukuran atas prestasi yang disandang UMI selama ini. Menurutnya, berbagai prestasi yang ditorehkan mahasiswa UMI merupakan hal yang patut disyukuri.

“UMI saat ini mengalami kemajuan pesat. Ini sebabnya kita imbangi dengan kegiatan Islami, juga menteladani sifat Nabi dan Rasul,” ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, pembawa hikmah maulid yakni Pembina Jamiyatul Islamiyah, KH. Dr. Aswin Rose Yusuf. Dia mengatakan, zaman modern sekarang banyak yang hanya memikirkan urusan duniawi semata, tanpa memikirkan akhirat. Menteladani sifat Rasululullah, kata dia, sangat penting untuk mengingatkan kita pada akhirat kelak. (*)

Exit mobile version