Logo Lintasterkini

Ini Catatan Kriminal Ramlan Butar Butar Pembunuh Sadis di Pulomas

Muh Syukri
Muh Syukri

Rabu, 28 Desember 2016 22:26

Pelaku ditembak aparat kepolisian karena melawan
Pelaku ditembak aparat kepolisian karena melawan

JAKARTA – Ternyata, Ramlan Butar Butar (45) yang merupakan otak perampokan disertai pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, diketahui pernah melakukan aksi yang sama di Depok. Dalam beraksi, Ramlan selalu membawa senjata api dan senjata tajam.

Ramlan memiliki nama tenar Pincang. Saat beraksi dia membawa beberapa temannya. Ramlan adalah kapten komplotan ini. Dia kerap membawa dua hingga tiga orang anak buah. Komplotan ini dikenal sadis saat beraksi.

Dia mulai merampok sejak dua tahun belakangan. Ramlan cs pernah beraksi di sebuah toko material di Cimanggis. Di sini mereka menggasak perhiasan dan uang tunai. Ramlan juga pernah menggondol brankas di rumah artis kawakan Farouk Avero tahun 2014.

Brankas itu berisi perhiasan yang kemudian dibawa lari. Tak hanya itu, Ramlan cs pernah menyekap anak-anak di sebuah rumah orang asing di perumahan mewah. Di rumah warga asing yang terletak di Perumahan Griya Telaga Permai, Cilangkap, Depok itu Ramlan menyekap anak-anak yang sedang les.

Peristiwa itu terjadi pada Agustus 2015. “Catatan yang ada memang dia pernah beberapa kali beraksi di Depok,” kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho.

Ramlan cs juga pernah menggasak toko grosir di Jalan Gas Alam, Cimanggis Depok. Kejadian itu sekitar tahun 2014. Dia menggasak uang korbannya di sana.

“Di Cikarang juga pernah. Di rumah orang China, barang belum sempat diambil. Di Jalan Protokoler Rumah Toko, kerugian sejumlah uang perhiasan,” ucap Teguh.

“Ada juga di Bogor, belakang terminal Bus Baranangsiang di rumah, kerugian sejumlah perhiasan dan uang, pada tahun 2015,” tandasnya.

Kawanan ini spesialis penggasak rumah mewah. Biasanya mereka berpura-pura bertamu. Kemudian setelah korban keluar rumah langsung dilumpuhkan dengan cara ditodong dan diancam dengan pistol atau diacungkan senjata tajam.

“Biasanya mereka bawa arit, parang, golok, lalu korban diikat dengan tali rafia,” ungkapnya.

Setelah memastikan korbannya lemah, kawanan ini bergegas menggasak harta. Seperti uang, perhiasan, emas, hp, elektronik, yang kecil tapi memiliki nilai. (*)

(Sumber : Sindonews.com)

 Komentar

 Terbaru

News22 Maret 2025 00:00
Dinas Perpustakaan Sulsel Berbagi Takjil dan Pakaian untuk Kaum Dhuafa di Malengkeri
MAKASSAR – Dalam semangat kepedulian di bulan suci Ramadhan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan melalui UPT. Perpustakaan me...
News21 Maret 2025 21:50
Pengurus Karang Taruna Pinrang Masa Bakti 2025 – 2030 Resmi Dikukuhkan
PINRANG — Bupati Pinrang Irwan Hamid secara resmi mengukuhkan Pengurus Karang Taruna Kabupaten Pinrang masa bakti 2025-2030 di Ruang Pola Kantor...
News21 Maret 2025 18:59
Polres Palopo Ungkap Kasus Pembunuhan Feni Ere, IPDA Hewith Manurung Tuai Apresiasi
PALOPO – Polres Palopo berhasil mengungkap kasus pembunuhan keji yang menimpa Feni Ere (28), warga Mungkajang, Kota Palopo. Dalam keberhasilan ini, ...
News21 Maret 2025 15:55
Pemkab Pinrang Kembali Gelar Klinik Ramadan
PINRANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang kembali menggelar Klinik Ramadan, sebuah tradisi tahunan yang menjadi ajang mempererat silaturah...