MAKASSAR – Oktophian alias Pian (23) warga Jalan Muhammad Yamin, Kecamatan Makassar, babak belur diamuk massa. Ia menjadi bulan-bulanan keluarga SWY (15), di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Rabu (29/1/2014) dini hari, saat kepergok hendak membawa kabur SYW ke Kalimantan.
Usai diamuk oleh pihak keluarga korban, ia kemudian digiring ke Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Makassar, atas laporan penculikan gadis dibawah umur. Meski Pian dan SWY dikabarkan menjalin hubungan asmara secara diam-diam, namun keluarga korban tetap memperkarakan warga Kelurahan Barabarayya itu. Informasi yang diperoleh, keduanya telah menjalin kasih selama empat bulan.
Bapak korban, Anisran Mauna, di hadapan polisi mengatakan, anaknya menghilang meninggalkan rumah sejak Selasa lalu. Ia menduga kepergian anaknya itu dihasut oleh Pian.
Lanjut Anisran, ia yang menarih curiga terhadap kepergian anaknya, bersama pihak keluarga dan kerabat lainnya, langsung melakukan pencarian. Hingga mendapat informasi keberadaan anaknya di Pelabuhan Jalan Nusantara itu.
Ia yang mempergoki anaknya di Pelabuhan dan tidak mampu menghalangi amukan keluarganya. Sehingga Pian mendapat pukulan yang setimpal atas perbuatannya. Selanjutnya, Anisran pun kemudian menghubungi polisi pada Selasa malam untuk mengamankan keduanya.
“Mana mungkin anak saya mau kabur begitu saja, kalau bukan hasutan Pian. Anak saya saya masih polos,”terangnya.
Ia pun menjelaskan, sebelum polisi mengamankan Pian, polisi sempat kejar-kejaran, lantaran Pian mengetahui keberadaan polisi di kawasan pelabuhan. Malahan, setelah diamankan, Pian pun mengelak kalau disebut membawa kabur SWY.
Anisran pun menduga, sebelumnya Pian telah mencabuli anak beliahnya itu. Pasalnya, setelah ia berusaha memisahkan Pian dengan anaknya, hubungan mereka tetap berjalan seperti sebelumnya. Ia pun berkeinginan melakukan visum kepada anaknya, terkait dugaan pencabulan itu.
Anehnya, kasus tersebut hingga kini belum diketahui Kepala Polsek Makassar, Kompol Emile Ristianto. Ia yang dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan kasus tersebut. “Saya koordinasikan dulu,”terangnya. (bud)