TORAJA – Seorang lelaki paruh baya bernama Luyak (62), warga Rante Balesu, Kelurahan Lion Tondok Iring, Kecamatan Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja, pada hari Sabtu (28/1/2017), sekira pukul 19.30 wita, ditemukan tewas di dalam sebuah Goa dalam di daerah Kelurahan Lion Tondok Iring, Kecamatan Makale.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya bernama Robertus Tato Sinala (74) yang melihat korban dengan menggunakan sorotan lampu senter. Secara tidak sengaja, cahaya senter Robertus mengenai seseorang dalam posisi duduk tanpa ada gerakan. Dimana posisi korban dengan rumah saksi berjarak sekitar 50 meter.
Saksi pun terkejut dan memanggil warga sekitar untuk mengecek seseorang yang duduk. Setelah dilakukan pengecekan, orang tersebut sudah meninggal dunia dengan beberapa luka yang ditemukan pada beberapa bagian tubuhnya.
Warga melaporkan ke pihak Kepolisian Resort Tana Toraja. Selanjutnya piket gabungan fungsi yang dipimpin oleh Pawas Ipda Daud Masangka serta Kapolsek Makale Akp Marthen Tangallo beserta personil Polsek Makale menuju ke TKP dan melakukan identifikasi terhadap jenazah korban.
Setelah dilakukan identifikasi pada jenazah korban ditemukan luka lebam pada bagian dada sebelah kanan dan darah keluar darah dari hidung. Luka lebam tersebut diduga sementara akibat benturan benda keras (Batu).
Menurut keterangan warga bernama Papa silwan (35), warga Rante Balesu, Kelurahan Lion Tondok Iring, korban merupakan penduduk asli di wilayah tersebut yang kesehariannya bekerja sebagai pencari batu gunung untuk dijual.
Lokasi tempat korban bekerja masih merupakan lokasi milik rumpun keluarga korban Tanah Pa’rapuan/ Tanah Tongkonan).
Saat ini jenazah telah di semayamkan dirumah duka dan diterima oleh pihak keluarga yang diwakili keponakan korban bernama Yusuf (28), warga Rante Balesu, Kelurahan Lion Tondok Iring, Kecamatan Makale Utara, Kabupaten Tana toraja dan minta dibuatkan surat pernyataan tidak keberatan untuk tidak dilakukan visum maupun autopsi terhadap korban.
Dugaan sementara penyebab korban meninggal dunia akibat tertimpa batu gunung dimana keseharian korban adalah pekerja pencari dan pemecah batu gunung untuk dijual. (*)