KENDARI – Sebanyak empat orang tewas dan delapan orang kritis akibat ledakan granat pada hari Selasa (29/3/2016), di Kampus Universitas Halouleo (UHO), sekira pukul 15.30 Wit, saat dilaksanakan Workshop Pelatihan Pendidikan Dasar (Diksar) Gada Pratama Security UHO.
Diksar yang memasuki hari ke-8, yang dimulai dari tanggal 22 Maret 2016 sampai 11 April 2016, akhirnya dihentikan, pasca ledakan granat nanas.
Dari informasi yang dihimpun, menurut Irwan (29), salah seorang peserta Diksar, asal daerah Buton, beralamat di jalan Rajawali, Kelurahan Bambu, Kecamatan Bambu, sekira pukul 08.00 Wita, peserta pelatihan Security UHO sebanyak 55 orang mendapatkan materi pengenalan senjata.
Baca Juga :
Selanjutnya, sekira pukul 15.30 Wit (jam kedua) masuk materi pengenalan bom yang dibawakan oleh dua orang instruktur Aiptu Safrudin dan Brigadir Haidir dari Sat Brimobda Sultra.
Saat Aiptu Syafrudin menjelaskan tentang materi pengenalan bom, kemudian Brigadir Haidir membuka kunci granat dan mengarahkan granat tersebut ke peserta pelatihan untuk diperlihatkan dan tidak lama kemudian granat tersebut meledak.
Akibatnya, saat itu juga empat orang tewas, diantaranya Brigadir Haidir, Jufiradi, Supriadi serta Kaharudin yang meninggal di RS Abunawas.
Adapun korban yang mengalami luka kritis, diantaranya Asis (30), Jaimin (30), Imron (33) Fajar (33), Laode Fanani (32), Hardiman (20), Arham (29), semuanya adalah Security UHO dan Aiptu Safrudin (42), Anggota Gegana Sat. Brimobda Sultra.
Sejauh ini pihak Polda Sultra masih melakukan penyelidikan serta pengembangan lebih lanjut terkait kasus tersebut. (*)
Komentar