PINRANG – Tragedi bocornya pipa pada tabung mobil bermuatan LPG berkapasitas 13000 Kg di kampung Palia Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang, Kamis (29/3/2018) terus menyisakan cerita duka.
Selain telah memutus akses transportasi darat jalur Trans Sulawesi kurang lebih 12 jam fan derita warga sekitar lokasi (TKP) yang terpaksa harus membeli nasi bungkus untuk mengganjal perut akibat dilarang memasak, tragedi ini juga membuat sejumlah warga sekitar harus mengungsi meinggalkan rumahnya karena tidak taham lagi akan bau gas menyengat yang bisa berdampak mengganggu kesehatan mereka.
“Sudah sekitar 12 jam jalur ini lumpuh total pak. Malahan, sebagian warga sudah mulai mengungsi,” ungkap Andi Bode, salah satu warga sekitar lokasi (TKP).
Hal senada dilontarkan Indrayani Safaruddin, seorang warga sekitar lainnya. Pengungsian Indrayani beserta anak-anaknya dari malah diupload yang bersangkutan di Media Sosial (Medsos) saat membagikan link berita lintasterki.com terkait tragedi kebocoran LPG ini.
“Ini mi kasi mengungsi ka sama anak-anak ku. Bisa-bisa bermalam ka di Lerang-lerang kalau begini,” keluh Indrayani dalam keluh kesahnya di Medsos. (*)