MAKASSAR – Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) Makassar kembali menggelar kontes ayam petarung, Minggu (29/4/2018) di Pantai Akkarena, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Lomba ini diikuti berbagai komunitas pecinta ayam petarung, yang menjadi agenda Papaji dalam rangka mempererat persaudaraan sesama pecinta ayam petarung.
Ketua Papaji Sulsel, Muslimin Thamrin mengatakan, kontes ayam petarung lebih cenderung kepada olahraga khusus bagi ayam petarung dan tidak diperbolehkan memasukkan unsur judi didalam kegiatan tersebut. Beberapa komunitas pecinta ayam petarung hadir dalam lomba tersebut diantaranya Black Farm, Batara Mawang Community.
Komunitas ayam tarung lainnya seperti Sarangnya Petarung Cella Mata Farm, Bontobila One Fighter Team, Matta Farm, Karuwisi Black Farm, Ayam Gundul Makassar, Pannara Farm serta komunitas lain dari berbagai wilayah di Kota Makassar. Menurut Muslimin Thamrin, ini merupakan kontes penampilan kegagahan ayam jantan serta seni ketangkasan tinju ayam laga yang tidak mengandung unsur perjudian.
Baca Juga :
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Organisasi ini sudah berbadan hukum berdasarkan surat keputusan Kemenhukam RI Nomor AHU-0067548.AH.01.07.2016, diikuti oleh sebanyak 363 ekor ayam. Para peserta, lanjutnya, terdiri dari berbagai macam komunitas pecinta ayam jago se-Kota Makassar. Pada event ini dibagi berbagai kelas masing-masing kelas eksekutif, kelas super star, kelas senior individu dan kelas pemula/junior.
Lebih lanjut dikatakan, misi dan visi di Papaji untuk memajukan dunia unggas, khususnya perayaman dalam hal konsumtif para penghobby tinju ayam laga tanpa judi di Kota Makassar serta menaikkan taraf perekonomian para peternak Unggas. Selain itu, juga memberikan peluang kerja kepada masyarakat, khususnya peternak kecil yang akan mengembangkan hasil ternakannya pada taraf uji seni ketangkasan laga non judi Papaji Makassar.
“Kegiatan yang kami laksanakan dengan maksud menepis image negatif tentang dunia perayaman yang konotasinya identik dengan perjudian agar pola pikir masyarakat berubah menjadi pandangan positif. Sekaligus sebagai ajang Silaturahmi sesama penghobby ayam laga non Judi sebagai parameter eksebisi dengan para peternak yang ada di Kota Makassar, serta sarana pencarian bibit-bibit calon juara dalam setiap pertandingan,” urai Muslimin Thamrin.
Salah seorang pecinta ayam jago bernama Defi Doang dari 722 Fighter Makassar, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua di komunitas pecinta ayam jago, dirinya sangat mensupport kegiatan yang diselenggarakan Papaji. Diungkapkan, pihaknya menurunkan 10 ekor ayam dan 7 meraih juara.
“Ketertarikan kami ikut dalam kegiatan ini karena non judi jadi hobi kami tersalurkan. Kami berharap Papaji kedepan agar melaksanakan kontes lebih banyak lagi sebagai sarana dan wadah bagi para pecinta ayam adu di Kota Makassar, sekaligus sebagai ajang Silaturahmi,” tutur Defi Doang. (*)
Komentar