Pisang Cavendish di Sulsel Mulai Berbuah

Pisang Cavendish di Sulsel Mulai Berbuah

MAKASSAR – Budi daya pisang cavendish yang diinisiasi Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, sejak awal menjabat menunjukkan perkembangan menggembirakan. Pohon pisang yang ditanam warga di dua kabupaten telah berbuah.

Tepatnya di Desa Tellongen, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, dan di Datae, Kelurahan Lawawoi, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap.

Di Datae, pohon pisang cavendish yang sudah berbuah ini ditanam pada Bulan November 2023 lalu. Usia tanaman sudah kurang lebih lima bulan.

“Alhamdulillah sudah mulai berbuah, tandannya cukup panjang, dengan 12 sisir pisang, sehingga harus ditopang dengan bambu,” kata salah seorang petani pisang cavendish di Datae dalam sebuah video yang beredar.

Begitupun di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone. Saat Pj Gubernur Bahtiar melakukan peninjauan baru-baru ini, pohon pisang cavendish di lokasi tersebut juga sudah mulai berbuah.

Diketahui, budi daya pisang cavendish diinisiasi Pj Gubernur Bahtiar, sekaligus membangun ekosistem bisnisnya. Dia berhasil mendorong perbankan untuk memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp100 juta per hektare lahan kepada masyarakat yang ingin melakukan budi daya pisang ekspor ini.

Dari sisi pasar, Pj Gubernur Bahtiar juga telah menyiapkannya. Pemprov Sulsel telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan raja buah Great Giant Foods (GGF), yang siap membeli berapapun produksi pisang cavendish asal Sulsel.

Sebelumnya, Kepala OJK Sulsel dan Sulbar, Darwisman, menyampaikan bisnis pisang cavendish sangat potensial sehingga perbankan tidak akan ragu mengucurkan pembiayaan.

Darwisman menjelaskan, melihat potensinya, pada tiap satu hektare lahan budi daya pisang varietas cavendish akan menghasilkan nilai pendapatan kotor sebesar Rp360 juta per tahun dengan asumsi populasi pisang per hektare sebanyak 2.000 pohon dengan produktivitas sebanyak 20 kg per pohon dan harga jual sebesar Rp4.500 per kg.

Sementara, total biaya produksi, termasuk biaya tenaga kerja dan land clearing, pada tahun pertama diperkirakan Rp99,3 juta dan akan makin rendah atau turun 50 persen pada tahun-tahun berikutnya. Nilai laba bersih diproyeksikan Rp260,7 juta pada tahun pertama dan akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya.