PINRANG – Sungguh memiriskan, disaat bantuan untuk warga miskin terus dikucurkan pemerintah, ditambah angka jumlah warga miskin yang juga dilaporkan semakin berkurang, malah ada seorang nenek tua renta yang karena kemiskinannya terkadang harus mengganjal perutnya dengan tanah.
Ini dialami nenek Sawe (80), yang tinggal seorang diri di gubuk reyot tak layak huninya di jalan Gajah, Kelurahan Maccorawalie Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang. Untuk bertahan hidup, nenek Sawe (80) hanya mengandalkan bantuan tetangganya dan seorang anaknya yang diketahui berdomisili di Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang.
Dikunjungi awak media, Sabtu (29/7/2017) di gubuknya yamg berdindingkan seng bekas beralaskan tanah, nenek Sawe tetap terlihat tersenyum dibalik kepedihan hidup yang dijalaninya. Meski kondisinya yang sudah cukup pikun, semangat hidup ditunjukkan nenek Sawe.
Naini, salah seorang tetangganya menuturkan, untuk makan sehari-hari, nenek Sawe yang sudah renta dan tidak mampu bekerja lahmgi hanya mengandalkan pemberian makan dari anaknya yang bernama Takko. Terkadang juga, beberapa tetangga ikut memberikan bantuan makanan buatnya.
“Nenek Sawe sudah puluhan tahun menempati rumahnya tersebut seorang diri. Sedihnya, saya pernah lihat dia memakan tanah untuk mengganjal laparnya,” kata Naini dengan sedihnya.
Olehnya ia berharap, Pemerintah Daerah mau memiliki kepedulian sedikit akan masalah ini.
“Dulu nenek Sawe kerja sebagai buruh tani (Maddaros). Namun karena tenaganya yang sudah tak kuat lagi, ia kini hanya tinggal sebatang kara di gubuknya” ungkapnya. (*)
Komentar