MAKASSAR – Menyelamatkan jiwa enam warga desa yang tak berdosa, atau menyelamatkan seorang pengkhianat negara yang berkesempatan untuk memperbaiki dunia? Pilihan berat inilah yang harus dihadapi oleh Kapten Montserrat (Asmin Amin), Perwira Tentara Kerajaan Spanyol yang menjalankan tugas di wilayah jajahan Negeri Venezuela.
Ia diberi pilihan tersebut oleh Kolonel Isquoerdo (Soeprapto Budisantoso) pimpinan tentara Spanyol yang kejam. Montserrat dihadapkan pilihan memberitahu lokasi persembunyian pimpinan Pemberontak Venezuela, Simon Bolivar, atau menyelamatkan enam nyawa penduduk yang ditawan tentara Spanyol sebagai tumbal.
Seorang pedagang kaya, ibu dari dua anak balita, pembuat pot, pria muda korban perang, wanita muda anak hasil perkosaan, dan seorang aktor. Pilihan itu tentu berat. Sampai akhirnya satu persatu penduduk itu disiksa secara emosional, dan ditembak mati, namun Montserrat tetap diam.
Demikian ringkasan cerita drama teater Montaerrat, yang akan pentas selama tiga hari, Minggu, (27/8/2017) sampai Selasa, (29/8/2017). Dibawah arahan sutradara Yudistira Sukatanya, lakon ini sangat apik dibawakan oleh pemain senior Sinerji Teater Makassar.
Masing-masing pemain mampu mengocok perasaan penonton. Mulai dari marah, benci, kasihan, bahkan penasaran. Selama tiga hari, drama yang berlangsung dalam durasi dua jam tiga puluh menit ini selalu dipenuhi pengunjung dari berbagai kalangan dan usia. (*)
Komentar