JAKARTA – Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 dilaporkan mengalami kecelakaan jatuh di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang mendapatkan laporan tersebut dari JATC pukul 06.50 WIB langsung menkonfirmasi kebenarannya ke pihak Lion Air.
Berdasarkan informasi dari Lion Air, pesawat tujuan Jakarta menuju Pangkal Pinang tersebut lepas landas pukul 06.30 WIB dan mengalami hilang kontak 3 menit kemudian. Pesawat nahas ini pada pukul 06.22 WIB juga sempat menghubungi Bandara Halim Perdana Kusumah untuk melakukan pendaratan.
Basarnas Command Center (BCC) menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta. Diinformasikan pukul 07.05 WIB sebuah tug boat AS 11 melihat pesawat tersebut jatuh di koordinat 05º 49.727 S – 107º 07.460 E.
Dalam Konfrensi persnya Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi membenarkan informasi tersebut.
“Kita menerima informasi dari ATC pukul 06.50 pagi. Lokasinya kalau dari Kantor SAR Jakarta 34 NM, dari Tanjung Priok 25 mil, dari Tanjung Karang 11 NM” terangnya.
Selanjutnya pukul 07.20 WIB Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta mengerahkan personilnya menuju lokasi dengan menggunakan KN SAR Basudewa dan satu unit rigid inflatavle boat (RIB). Sementara sebanyak 46 pasukan elit Basarnas juga dikerahkan utk melakukan proses pencarian korban.
Setibanya di lokasi jatuhnya pesawat KN SAR Basudewa dan rib milik Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta langsung melakukan pencarian baik serpihan maupun penumpang malang tersebut. Pukul 09.07 WIB Basarnas berhasil menemukan serpihan maupun barang-barang yang diduga milik korban di kedalaman 30-35 meter.
“Begitu kita sampai di lokasi ternyata kita menemukan disitu ada puing-puing pesawat, ada pelampung, ada handphone, dan beberapa potongan. Itu lokasinya hanya berjarak 2NM dari koordinat yang diberikan ATC. Kapal-kapal kita dan helikopter kita sekarang sudah ada di lokasi dan sedang melakukan pencarian”, sambungnya
Ditambahkan Syaugi sampai sekarang Basarnas masih terus berusaha melakukan.pencarian dan proses evakuasi baik korban mauoun serpihan dan barang-barang.
“Kita sekarang masih berusaha menyelam si kedalaman tersebut untuk menemukan dari pesawat tersebut. Jika dari atas permukaan sudah konfirm kita karena kita sudah melihat. Mudah2an proses ini bisa cepat dengan dukungan institusi yang lain”
“Kalau informasi awal penumpang dan krunya 189. Jadi yang kami kerjakan sekarang sedang proses evakuasi”, pungkasnya. (*)