Lintas Terkini

Lindungi Keamanan Anak dengan Kecakapan Digital 

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 29 Oktober 2021 di Kabupaten Gorontalo

GORONTALO – Sebanyak 736 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 29 Oktober 2021 di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Menjadi Juara dengan Sekolah Daring”. 

Acara hari ini dipandu oleh Tristania Dyah selaku moderator serta menghadirkan empat narasumber, di antaranya Josua Panatap selaku dosen, Stephanie Hertanto selaku kreator konten digital, Ahmad Yazid selaku praktisi pendidikan Asy-Syukriyyah School, dan Tenripakkua Bungawalia selaku Narablog dan Founder Welang Pelang Workshop & Craft.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Sesi berikutnya adalah pemaparan materi yang dibuka oleh Josua Panatap selaku pemateri pertama yang membawakan tema “Sukses Belajar Daring dengan Kemampuan Digital”. Josua menuturkan bahwa kemampuan digital mempunyai nilai jual tinggi karena mempunyai posisi tawar yang tinggi dalam pasar kerja. “Konten kreatif dapat diakses menggunakan Youtube, Instagram, dan Tiktok karena platform tersebut memiliki pasarnya masing-masing,” tutur Josua. 

Selanjutnya, Stephanie Hertanto sebagai pemateri kedua membawakan tema “Etika Digital”. “Anak  bisa kecanduan konten pornografi karena adanya perasaan bosan, kesepian, marah, stres, ataupun lelah. Kemudian, timbul rasa penasaran akan konten pornografi. Berikutnya, pengeluaran hormon dopamin (akibat konten tersebut) pada otak membuat perasaan menjadi bahagia. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kecanduan,” papar Stephanie. Bahaya pornografi, yaitu menurunkan hingga merusak fungsi otak, menyebabkan timbulnya keinginan untuk mencoba dan meniru, serta membuat anak berani untuk melakukan tindakan seksual. “Oleh karena itu, orang tua perlu mengikuti perkembangan teknologi agar dapat mengontrol apa saja yang dikerjakan oleh anak,” pesan dia.

Pemateri ketiga, Ahmad Yazid, membawakan tema “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Peserta Didik di Era Digital”. Yazid menyampaikan, situasi dari kondisi pandemi COVID-19 saat ini memaksa anak-anak untuk belajar secara digital. Hal ini memunculkan beberapa perbedaan antara pembelajaran di ruang kelas dengan menggunakan digital, salah satunya kredibilitas terjamin saat pembelajaran di ruang kelas, namun belum terjamin pada pembelajaran digital. “Terkait informasi di dunia digital, tidak semuanya terjamin kebenarannya, sehingga diperlukan sikap kritis dari dari individu masing-masing dalam memeriksa informasi,” ujarnya.

Adapun pemateri terakhir, Tenripakkua Bungawalia, mengusung tema “Menjaga Keamanan Digital bagi Anak di Dunia Maya”. Ia memaparkan pola berinternet yang ideal untuk anak yang terdiri dari memilih aplikasi yang tepat, memberi batasan dengan membuat jadwal, serta mendampingi anak. Ia juga menjelaskan sejumlah tips untuk menjaga keamanan digital bagi anak-anak, salah satunya dengan membantu anak memahami informasi apa saja yang seharusnya bersifat pribadi dan mempelajari akun media sosial apa saja yang mereka miliki.

Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh para peserta. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada para narasumber. Sebanyak sepuluh penanya beruntung akan mendapatkan uang elektronik masing-masing sebesar Rp100.000 dari panitia. 

Salah seorang peserta, Fredi, bertanya mengenai peran orangtua agar anak dapat bersosialisasi dengan baik pada saat pandemi. Menurut Josua, kita dapat memulai dengan sosialisasi dengan keluarga inti. “Perbanyaklah waktu dengan anak Anda,” pesan Josua. 

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

Exit mobile version