MAKASSAR – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Training of Trainer (TOT) bagi fasilitator pelatihan komunikasi antarpribadi (KAP) percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini berlangsung di Ruangan K105 FKM Unhas, Kamis, 28/10/2021.
Kegiatan ini sebagai bentuk standarisasi bagi fasilitator yang akan melatih para petugas puskesmas dan kader kesehatan dalam menerapkan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan Stunting di 12 kabupaten/kota sesuai nota kerjasama FKM Unhas dengan Kementerian Kesehatan RI.
Jumlah tim fasilitator yang dilatih sebanyak 22 orang. Mereka adalah dosen, asisten, dan mahasiswa FKM Unhas yang terlibat dalam kegiatan pendampingan penguatan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Komunikasi Perubahan Perilaku terkait stunting.
Baca Juga :
Kegiatan ini diawali dengan laporan ketua tim pendampingan FKM Unhas yaitu Yahya Thamrin, SKM, MKes, MOHS, PhD.
“Pendampingan penguatan SKN terkait stunting ini sudah berjalan 50%, mulai dari penyusunan regulasi dan dokumen strategi komunikasi perubahan perilaku di 12 kabupaten/kota. Lalu selanjutnya mengenai orientasi KAP bagi petugas kesehatan dan kader,” ungkap Yahya Thamrin.
Yahya Thamrin juga mengungkapkan harapannya mengenai kegiatan TOT ini. “Kegiatan ini diharapkan berjalan dengan baik, terjadi transfer pengetahuan dan keterampilan KAP yang nantinya setelah dilatihkan kepada petugas puskesmas dan kader akan memberi dampak pada penurunan prevalensi stunting,” harap Yahya Thamrin.
Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan kegiatan TOT KAP oleh Dekan FKM Unhas, Dr. Aminuddin Syam, SKM, MKes, MMedEd.
“Kita mendapatkan amanah kerjasama dengan Kemenkes ini karena kepercayaan yang telah kita bangun sejak lama, sehingga kita harus menjalankan ini dengan baik dan penuh tanggungjawab,” jelas Aminuddin Syam.
“Melalui kegiatan ini saya berharap agar adanya kesamaan pandangan, bagaimana kita melihat bahwa masalah stunting adalah masalah penting yang akan menentukan masa depan bangsa,” harap Aminuddin Syam.
Kegiatan TOT KAP ini difasilitasi oleh Yahya Thamrin, SKM, MKes, MOHS, PhD dan Muhammad Rachmat, SKM, MKes yang sebelumnya telah mengikuti TOT KAP oleh Kemenkes di Jakarta beberapa waktu lalu. Ada 5 materi inti yang dibawakan yaitu Konsep Dasar KAP dalam Pencegahan Stunting, Bina Suasana dalam KAP, Teknik Membangun Partisipasi, Alat Bantu Komunikasi, dan Teknik Fasilitasi.
“Karena metode KAP ini dilakukan secara tatap muka langsung, maka bukan hanya keterampilan komunikasi verbal yang perlu dikuasai tetapi juga mencakup ragam komunikasi nonverbal karena hal itu lebih dipercaya. Selalu terapkan DAK yaitu dengarkan, apresiasi, dan klarifikasi. Pastikan suasana berlangsung menyenangkan dan menambah akrab, semua berbicara dan mendengarkan, dan ke arah aksi, perubahan perilaku. Karena itu harus selalu ditutup dengan komitmen untuk menerapkan perilaku sehat,” tutup Muhammad Rachmat.
Kegiatan TOT ini akan dilanjutkan dalam bentuk praktik lapangan di Pulau Lakkang, Kota Makassar. Lakkang merupakan delta yang terletak di belakang Kampus Universitas Hasanuddin yang dapat dijangkau menggunakan rakit sekitar 15 menit. Praktik lapangan ini dirangkaikan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat FKM Unhas sebagai rangkaian Dies Natalis ke-39. Kegiatan ini akan berlangsung Sabtu, 30 Oktober 2021. (*)
Komentar