Logo Lintasterkini

Ketua ICMI : Jangan Benturkan Islam dengan Negara

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Selasa, 29 November 2016 23:39

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

JAKARTA – Menanggapi akan berlangungnya aksi Bela Islam Jilid III di Monas, Jakarta pada tanggal 2 Desember 2016 atau dikenal dengan sebutan aksi 212, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. mengatakan, menghargai keputusan mereka yang akan

melakukan aksi unjuk rasa itu sebagai bagian dari hak berekspresi dalam demokrasi. Namun dirinya menghimbau agar tetap berhati-hati dan tidak terbawa emosi sehingga rawan dibenturkan dengan negara oleh oknum-oknum tertentu.

“Jika ingin berpartisipasi silahkan, namun turunkan emosinya dan hadapi dengan rasionalitas yang tinggi,” pesan Jimly dalam acara rapat koordinasi nasional ICMI di Gedung Nusantara V MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2016).

Menurut Jimly, ICMI sebagai lembaga intelektual Muslim menghimbau agar umat Islam tetap mengedepankan dialog dalam menghadapi masalah kebangsaan. Karena itu, tugas ICMI sebagai bagian dari pemimpin umat adalah mengarahkan.

“Kita menjaga, agar Islam ini tidak dibenturkan dengan negara dan kebangsaan seolah-olah kalau melaksanakan Islam itu anti terhadap negara atau sebaliknya jika bernegara lalu menomerduakan Islam dan agama. Disinilah fungsi kehadiran ICMI dituntut,” kata Jimly.

Mantan Ketua MK itu menekankan, dunia Islam harus bersatu untuk kemajuan peradaban umat Islam. Oleh sebab itu, Islam tidak bisa dipisahkan dengan konsep kebangsaan.

Jimly juga menegaskan, ICMI harus tetap adil kepada semua golongan atau agama. Meski bukan melindungi, namun tetap harus bersikap ramah.

Karena itu, ia menghimbau agar kader ICMI juga harus bisa menjadi perekat kebangsaan dilingkungan non Muslim. Karena ICMI hadir sebagai Islam yang rahmatan lil alamin.

“Kita (Islam) jangan dibenturkan dengan negara, bagaimanapun ICMI-nya itu keislaman Keindonesiaan tidak dapat dipisah. ICMI juga jangan sampai seolah-olah dibenturkan anti agama lain, ICMI itu harus menjadi perekat bangsa dan agama,” katanya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Pakar Pusat ICMI, Zulkifli Hasan meminta ICMI perlu menyiapkan sebuah konsep dan gagasan bagaimana agar umat Islam dapat mengusai sains dan teknologi.

“Oleh sebab itu, setiap dari kita (Dewan pakar ICMI, red) ketika menulis artikel tentang sains dan teknologi  maka kaitkanlah penjelasannya tersebut dengan ayat Al-Quran,” katanya.

Pihaknya juga melihat, setelah terjadi fenomena aksi damai 411 melihatkan bahwa umat islam itu bersatu. Tambah dia, bahwa ICMI harus bisa mempersatukan diantara perbedaaan tersebut dan menjadi payung di antara mereka. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...