SIDRAP – Kapolres Sidrap, AKBP M Anggi Naulifar Siregar, SIK, M.Si menerima kunjungan silaturahim Pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Markas Polres Sidrap, Jalan Bau Massepe, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Rabu (28/12/2016).
Pada kesempatan tersebut, hadir Ketua LDII Sidrap Muh Jurfi dan Sekretaris Tamso bersama jajaran pengurus LDII Sulawesi Selatan, diantaranya sekretaris Asdar Mattiro, Wakil Ketua Abri, Suyitno Widodo, Ishak Andi Ballado, La Hatta, Sukardi Weda, dan Renreng Tjolli. Adapun Kapolres Sidrap didampingi Kasat Intelkam, AKP Muhammad Ali C.
Kapolres Sidrap, AKBP M Anggi Naulifar Siregar mengatakan, peran dakwah sangat vital dalam mencegah tindak kriminal. Dikatakannya, dengan dakwah benar-benar bisa menyentuh hati, sehingga seseorang bisa menahan nafsu, ketamakan, tindak kriminal, dan penyalahgunaan narkoba.
Pihaknya meminta Dai LDII memberi ceramah kepada anggota kepolisian di lingkup Polres Sidrap.
“Saya minta, LDII berdakwah kepada anggota saya. Ibaratnya, sebelum membersihkan lantai, sapunya harus dibersihkan terlebih dahulu,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengatakan, modal dakwah adalah harus karena Allah SWT atau lillahi ta’ala.
“Saya minta kita semua yang berada disini dalam melaksanakan dakwah, harus lillahi taala. Kalau lillahi taala, maka yang namanya legalitas, bisa dikesampingkan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua LDII Sulawesi Selatan, Abri mengungkapkan, metode dakwah LDII adalah mengedepankan kondusifitas, kasih sayang, dan sopan santun. IInilah yang membuat LDII, kata dia, bisa eksis di tingkat nasional maupun di Sulawesi Selatan.
Di Sulawesi Selatan, LDII membina lebih dari 300 masjid, sedangkan di Sidrap membina 5 masjid. Ia menambahkan, LDII telah memenuhi aspek legalitas, legitimasi, hingga program yang kontributif bagi masyarakat.
“Dari sisi legalitas, LDII memiliki AD/ART. Adapun secara legitimasi, Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Munas ke-8 LDII di Jakarta beberapa waktu lalu,” ujarnya.
[NEXT]
Selain itu, pengurus LDII Sulawesi Selatan menjadi pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan. Dari sisi program, kata Abri, LDII berpedoman pada empat klaster.
“Pertama, klaster bela negara dan wawasan kebangsaan, LDII bekerjasama dengan Kodam VII Wirabuana melaksanakan diklat bela negara di Rindam VII Wirabuana, Pakatto, Kabupaten Gowa. Usai mengikuti diklat bela negara, generasi muda LDII semakin disiplin dan cinta tanah air.
Klaster kedua, kata Abri, LDII mendorong keamanan, ketertiban, dan penegakan hukum. Menurutnya, LDII mendukung program Dai Kamtibmas di kepolisian. Ia berharap, Polres Sidrap melibatkan LDII dalam penataran Dai Kamtibmas ini.
Klaster ketiga, LDII mendorong peningkatan kualitas pendidikan, peradaban, dan Iptek dalam rangka menciptakan generasi unggul. Kata dia, LDII membangun boarding school mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA dengan sistem satu atap.
“Mulai pukul 07.00 sampai pukul 14.00, siswa memperoleh pendidikan formal. Dilanjutkan pukul 14.00 hingga 22.00, mereka belajar agama,” papar doktor alumni Universitas Hasanuddin ini.
Keempat, LDII memiliki klaster etos kerja, produktivitas, dan enterpreneurhsip. Dikatakan, LDII melaksanakan seminar ekonomi syariah bekerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
“LDII mendekatkan ekonomi syariah, sehingga umat tidak terjebak pada hal-hal yang sifatnya riba,” sebut dosen pertanian ini.
Selain itu, LDII Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM telah mendirikan UKM Center. Dengan UKM Center, LDII membantu pengusaha dari segi modal dan pemasaran produk.
Adapun Ketua LDII Sidrap, Muh Jufri menyampaikan apresiasi kepada Kapolres Sidrap yang telah menerima silaturahim pengurus LDII. Ia meminta pendakwah bisa berdakwah dengan santun dan tidak membuat keresahan di tengah-tengah umat.
“Pendakwah tugasnya memperbaiki umat. Dakwahnya jangan saling menjatuhkan,” paparnya. (*)