ElENREKANG – Pernyataan Bupati Enrekang, H Muslimin Bando yang maju sebagai calon tunggal pada Pilkada Enrekang Juni 2018 mendatang dengan menyebut warga Enrekang yang memilih kotak kosong tidak berpancasilais, akhirnya berbuntut aksi demonstrasi.
Ratusan simpatisan dari beberapa kecamatan yang menamakan diri Laskar kotak kosong yang merasa tidak terima dengan pernyataan tersebut melakukan unjuk rasa di depan Mapolres Enrekang, Senin (29/1/2018) kemarin.
Kedatangan massa ke Mapolres Enrekang tersebut untuk melaporkan Bupati Enrekang, Muslimin Bando ke pihak kepolisian terkait pernyataannya yang tidak beretika tersebut.
Baca Juga :
Koordinator aksi. Andi Nurhatman Nurdin Karumpa dalam orasinya menyebutkan, aksi damai yang mereka lakukan sebagai bentuk protes atas pernyataan Bupati Enrekang yang dianggap melecehkan/mengkebiri para pendukung kotak kosong.
“walaupun kita dikategorikan PKI oleh Bupati tapi aksi kita bukanlah seperti PKI,” kata Andi Nurhatman yang akrab disapa Atong
Menurut Atong, kata-kata Bupati tersebut sangat tidak pantas dan menyakiti para pendukung kotak kosong karena menganggap pemilih kotak kosong tak berpancasila. Padahal lanjut Atong, kotak kosong juga merupakan bentuk dari dinamika dalam berdemokrasi yang juga diatur dalam Undang-undang.
“Untuk itu, kami datang ke sini untuk melaporkan secara hukum peminpin kami di Enrekang yang tak lain Bupati aktif Muslimin bando. Dia telah mengkebiri rakyatnya sendiri dengan mengatakan bahwa yang memilih kotak kosong tidak pancasilais,” tandasnya. (*)
Komentar