MAKASSAR – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) memperingati Dies Natalis ke-25. Dengan tema Penyatupaduan ALumni FIKP Unhas untuk Kemajuan Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Acara puncak perayaan berlangsung secara virtual melalui zoom meeting, Sabtu (30/01/2021).
Hadir dalam kesempatan ini, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah bersama wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman. Juga Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin dan Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu.
Baca Juga :
Ketua Panitia Dies Natalis ke-25 FIKP Unhas, Ahmad Faizal menjelaskan, bahwa rangkaian kegiatan telah digelar sejak September 2020.
Mengingat situasi pandemi Covid-19, kegiatan digelar dengan menyesuaikan protokol kesehatan. Baik daring maupun luring. Berbagai jenis kegiatan dapat terlaksana berkat bantuan Pemprov Sulsel dan pimpinan Unhas, alumni, serta mitra.
“Kami telah menggelar webinar series sebanyak delapan kali, nasional maupun internasional, pengabdian masyarakat di Takalar dan Sinjai, simposium internasional, penyusunan buku 25 tahun FIKP, peduli purnabakti, tabligh akbar, orasi ilmiah, dan FIKP Award untuk mahasiswa berprestasi,” kata Ahmad Faizal dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Dekan FIKP Unhas, St Aisjah Farhum alam sambutannya menjelaskan berbagai capaian fakultas yang dipimpinnya pada usianya yang ke-25 tahun. Meskipun masih relatif muda dibandingkan kebanyakan fakultas lainnya, namun FIKP telah dapat mencatatkan prestasi dan kontribusi.
“Di antara capaian FIKP Unhas adalah dua program studi terakreditasi internasional, jumlah guru besar yang relatif besar, sarana dan prasarana kampus seluas 5.500 m2, laboratorium, marine station di Barang Lompo, serta tambak pendidikan seluas 22 hektar di Kabupaten Barru. Semua capaian ini berkat hasil kerja berkesinambungan, baik dari sivitas akademik, pimpinan terdahulu, terutama pimpinan universitas,” kata Aisjah.
Dia juga menegaskan, bahwa perayaan ini bukan saja merupakan euforia dan hura-hura. Tetapi menjadi pengingat untuk terus berkontribusi bagi kemajuan Unhas dan pengembangan kelautan di Indonesia.
Lalu, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu memberi apresiasi atas capaian FKIP Unhas. Disertai dengan harapan, agar pada usia yang ke-25 tahun ini, FIKP dapat berperan strategis dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Untuk mendukung pembangunan nasional dan internasional.
“Peran FIKP ke depan akan semakin strategis. Apalagi pada tataran global, Sustainable Development Goals atau SDGs menetapkan pada tujuan ke-14 untuk memperhatikan ekosistem laut. FIKP akan berperan penting dalam konteks ini,” sebut Dwia.
Tidak hanya itu, Dwia juga mengapresiasi keterlibatan para alumni FIKP, yang berperan untuk kolaborasi seluruh lini dalam kerangka pentahelix.
Unhas kata Dwia, memang memiliki visi untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan Benua Maritim Indonesia, yang mewarnai seluruh disiplin ilmu.
Bahkan kampus ternama di Kawasan Timur Indonesia ini, telah mendeklarasikan diri sebagai research university. Dan juga sebagai humaniversity.
Prinsip ini mengedepankan keadilan. Mengingat angka kemiskinan masih tinggi dan terbanyak pada masyarakat pesisir.
“Kita memiliki tanggung jawab mengentaskan kemiskinan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dapat memanfaatkan sumber daya yang kami miliki untuk berperan dalam pembangunan di Sulawesi Selatan. Unhas kini membuka kelas-kelas vokasi, termasuk untuk sektor kelautan dan perikanan. Saat ini sudah jalan di Kabupaten Barru dengan kelas vokasi wisata bahari. Dalam waktu dekat, kami juga akan kerja sama dengan Kabupaten Selayar,” terang Dwia.
Seraya yang disampaikan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Dia berharap agar FIKP Unhas terus tumbuh dan berkembang. Mendidik anak-anak bangsa dan membangun masa depan Indonesia dengan karya, kreativitas dan inovasi serta dengan semangat kemajuan dan kebersamaan.
“25 tahun sebuah usia cukup dewasa dan mapan sebagai modal untuk meraih harapan lebih baik untuk mencapai dan menjadi FIKP terkemuka di Indonesia. Untuk itu saya mengajak sivitas akademika untuk lebih berkontribusi terhadap daya saing sumber daya manusia di Sulsel khususnya dan Indonesia pada umunya dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Nurdin Abdullah.
“Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 24 kabupaten/kota, hanya 5 kabupaten yang tidak berbatasan dengan pesisir. Memiliki 332 pulau dan 75 persen dan wilayahnya merupakan wilayah pesisir dan laut, garis pantai sekitar 1.937 Km dan luas perairan 266.877 Km/m2.
“Ini cukup memadai untuk kita kelola dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Peran sivitas akademika Unhas belakangan ini memang sangat penting, seperti melakukan riset sesuai dengan kebutuhan yang ada, memanfaatkan kecerdasan buatan yang terintegrasi menuju hilirisasi industri perikanan. Dan alumni FIKP dapat mengaplikasikan ilmunya yang diperoleh selama pendidikan.
Acara puncak Dies Natalis ke-25 FIKP Unhas kemudian diisi dengan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono.(*)
Komentar