Logo Lintasterkini

Eks Bendahara RS Lakipadada Dimutasi ke Pelosok, Mungkinkah Karena Tidak Dukung Istri Bupati?

Herwin Bahar
Herwin Bahar

Selasa, 30 Januari 2024 13:59

Eks Bendahara RS Lakipadada Dimutasi ke Pelosok, Mungkinkah Karena Tidak Dukung Istri Bupati?

TATOR – Eks bendahara RS Lakipadada Tana Toraja, Natalia Pamarruan mempertanyakan mutasi dirinya. Ia dimutasi ke pelosok namun terkesan mendadak.

Natalia menduga ia dimutasi karena tak mendukung istri Bupati Tator Theofilus Allorerung, Yariana Somalinggi di Pileg 2024.

Yariana adalah caleg Partai Golkar. Ia maju di Dapil 10 Toraja (Tana Toraja dan Toraja Utara) untuk DPRD Sulawesi Selatan.

“Saya menduga begitu (dimutasi karena tidak mendukung istri Theofilus). Karena ini kok tiba-tiba. Yang dimutasi juga cuma saya,” terang Natalia, Selasa (30/1/2024).

Natalia dimutasi ke puskemas pelosok di daerah Malimbong Balepe. Di RS Lakipadada, Natalia sebelumnya adalah bendahara rumah sakit.

“Tapi sebenarnya saya memang sudah mengundurkan diri mi juga (dari jabatan bendahara). Memang dari bendahara tapi dokter Farma (Dirut RS Lakipadada) tetap usul ke BPKAD untuk ini,” ujar Natalia.

Natalia lalu menceritakan awal mula dirinya tak mendukung istri Bupati Tator. Saat itu kata dia, seluruh staf dan pegawai rumah sakit dibagikan blanko sebagai pernyataan dukungan untuk istri Bupati, Yariana.

Setiap staf diminta untuk mendata keluarga inti sebagai pernyataan dukungan ke Yariana.

“Blanko yang pengisian ini untuk mengusung ibu Yariana. Kebetulan memang saya tidak serahkan blanko saya. Saya bingung mau cari siapa. Sementara orang di rumah saya kan sudah punya pilihan (caleg lain). Jadi saya nda mungkin paksakan dukung dia (istri bupati),” ucap Natalia.

Akhirnya Natalia memutuskan tak menyetor blanko dukungan.

“Sejak itumi saya dianggap tidak mendukung istri bupati,” katanya.

Natalia juga curiga dirinya dimutasi setelah Sekda Tator Rudhy Andi Lolo mendapati mobil terparkir di halaman rumahnya yang ter-branding caleg lain.

“Itu mi dari situ mi kayaknya karena saya curiga dokter Rudhy karena memang saya pernah dipanggil sama beliau. Tapi saya tidak bilang jih bilang saya ini tapi mungkin dilihat ada mobil branding di bawah ya akhirnya dia mungkin tahu saya dukung caleg lain,” kata Natalia.

Hanya saja yang ia sesalkan karena mutasi terkesan mendadak. Dan hanya dirinya yang dilempar ke pelosok.

“Kaget ka juga tadi. Direktur ku juga kaget. Katanya saya tidak pernah mengusul ini kenapa bisa ada SK muncul tiba-tiba begini,” ujarnya.

“Saya lihat SK-nya Ke Malimbong. Di Parappu Malimbong Balepe di puskesmas. Cuma saya sendiri pak yang dilempar,” ungkapnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News14 Oktober 2024 22:37
Follback Akun IG Paslon Pilkada Enam Bulan Lalu, Kadis Pertanian Pinrang Dijadikan Tersangka
PINRANG — Kasus dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berujung ke dugaan Tindak Pidana Pemilu menyeret Kepala Dinas (Ka...
News14 Oktober 2024 21:28
Tim Hukum Andalan Hati Laporkan Dugaan Pelanggaran Netralitas Dua Lurah di Makassar
MAKASSAR – Dua ASN di Pemkot Makassar dilaporkan di Bawaslu Sulsel atas dugaan pelanggaran netralitas ASN pada Pilkada 2024. Keduanya, yakni Lur...
News14 Oktober 2024 20:52
Hari Pertama Operasi Zebra Pallawa 2024, Kapolrestabes Makassar dan Dirlantas Polda Sulsel Bagikan Helm Gratis
Operasi Zebra Pallawa 2024 resmi dimulai pada Senin, 14 Oktober 2024, ditandai dengan kegiatan sosialisasi di area Fly Over Jalan AP. Pettarani, Makas...
News14 Oktober 2024 20:47
Tanggapi Santai Hasil Survei, Jubir INiMI: Ingat Sejarah Kotak Kosong
MAKASSAR – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) baru-baru ini mempublikasikan hasil surveinya yang menempatkan pasangan calon (Paslo...