PINRANG – Mobil yang mengangkut Bulk LPG berkapasitas 13 ribu Kg itu mengalami kebocoran pada pipa Vapour akibat tergesek kayu bekas tebangan di lokasi, sekira pukul 03.00 Wita. Roby Hervindo, Unit Manager Communication PT. Pertamina CSR MOR VII Makassar, Jumat (30/3/2018), mengungkapkan, sebagai wujud tanggungjawab, pihaknya menyediakan makan siang bagi warga sekitar yang terkena dampak dari insiden tersebut.
“Sebagai rasa tanggung jawab atas ketidaknyamanan tersebut, Pertamina menyediakan makan siang bagi warga yang terkena dampak di sekitar wilayah insiden,” ucap Roby Hervindo.
Insiden mobil Skid Tank yang bocor itu milik transportir PT. Amedika Utama Sejahtera itu terjadi di Jalur Trans Sulawesi, tepatnya di Kampung Palia, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Kamis, (29/3/2018). Insiden itu berdampak terputusnya jalur Trans Sulawesi sekitar 18 jam lamanya. Dampak lainnya, membuat warga sekitar lokasi tidak dapat melakukan aktifitas memasak dengan alasan keamanan selama proses penanganan insiden dilakukan.
“Kejadian ini menjadi evaluasi bagi kami untuk terus meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam aktivitas penyaluran energi. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan dan masyarakat sekitar yang diakibatkan insiden ini,” kata Roby Hervindo.
Roby menuturkan, insiden itu terjadi saat mobil Skid Tank melakukan perjalanan dari Terminal LPG Bosowa Makassar menuju SPPBE PT. Prima Sentosa Alam Lestari yang berlokasi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Dikatakannya, guna menjamin keselamatan, sebelum mobilisasi mobil skid tank LPG tersebut, terlebih dahulu dilakukan evakuasi gas LPG sejauh 50 meter ke daerah aman.
“Evakuasi gas LPG itu dengan tetap dilakukan pendinginan dan dispersi konsentrasi gas menggunakan bantuan water sprayer milik armada pemadam kebakaran (damkar) Pemkab Pinrang. Alhamdulillah, penanggulangan kebocoran gas itu berhasil diatasi pada pukul 18.10 Wita. Usai penanganan, mobil Skid Tank.itu langsung kami evakuasi ke SPPBE Parepare,” ungkapnya. (*)