MAKASSAR – Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri sebesar Rp4,43 triliun. Jumlah ini naik 3,62% (yoy) dibandingkan 2021 lalu.
Diketahui pada tahun sebelumnya, BI Sulsel hanya menyiapkan uang tunai sebesar Rp4,28 triliun. Kepala Perwakilan BI Sulsel Causa Iman Karana mengatakan besarnya penyediaan uang tunai tersebut sudah memperhitungkan banyak faktor. Termasuk prakiraan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat seiring tren perbaikan ekonomi dan pelonggaran pembatasan perjalanan.
Dalam pendistribusiannya, pihak BI Sulsel akan menyiapkan 101 titik penukaran uang tunai. Sebanyak 83 titik disebar di perbankan dan 18 titik lainnya di BI. Causa menambahkan, sebanyak 17 dari 18 titik penukaran uang di BI akan disebar melalui kas keliling. Kas keliling ini akan diletakkan di beberapa tempat, utamanya di Pemda, instansi keseharan, TNI/Polri, dan berbagai asosiasi di Sulsel.
“BI Sulsel melakukan pendistribusian uang ke seluruh wilayah Sulsel, termasuk melalui kas titipan, agar perbankan memiliki kecukupan persediaan uang tunai, baik secara jumlah maupun jenis pecahan,” ungkapnya, Selasa (29/3/2022).
BI Sulsel dipaparkannya juga akan mewajibkan bank dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) untuk menjaga ketersediaan uang dengan kualitas baik dan optimal termasuk pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bank dan PJPUR ini juga diwajibkan senantiasa memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang sesuai dengan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). “Selain itu, kita juga akan wajibkan mereka menyediakan layanan penukaran uang sehingga masyarakat dapat memperoleh pecahan uang sesuai dengan kebutuhan,” kata Causa.
Layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat disediakan oleh BI Sulsel ini bersinergi dengan perbankan melalui berbagai loket penukaran di Kantor BI Sulsel maupun kantor-kantor cabang perbankan di wilayah Sulsel.
Deputi Direktur BI Sulsel Edy Kristianto mengatakan kebutuhan uang tunai masih sangat diperlukan di Sulsel. Apalagi saat Ramadan dan Idul Fitri tiba, transaksi uang tunai tetap lebih massif dilakukan. Alasan itu juga yang membuat pihaknya tetap menaikkan jumlah kebutuhan uang tunai tahun ini. Walaupun begitu, tren penggunaan uang tunai di Sulsel diyakininya memang akan terus berkurang. Apalagi saat ini pertumbuhannya semakin mengecil. Makanya meskipun BI Sulsel tetap menyiapkan uang tunai, namun transaksi non-tunai di wilayahnya tetap akan selalu didorong. Apalagi saat Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
“Jadi uang tunai masih dibutuhkan. Tapi transaksi tunai di Sulsel kita yakin akan berkurang, karena pertumbuhannya semakin mengecil. Makanya kalau transaksi non-tunai di Ramadan ini tetap dilakuakn, tapi masing-masing bisa melakukan sendiri-sendiri,” paparnya. (*)