Lintas Terkini

Cerita Mula Brand Deng Ical, Kalla, Hingga Menjual Sensasi Salju di Trans Snow World

talkshow "Membangun Brand dan Marketing Community di Social Media", di Public  Plaza Mal Ratu Indah, Jum'at (29/3).(Foto:lintas)

MAKASSAR – Semarak Ramadhan 1445 H yang diselenggarakan Lintas Terkini Project berakhir dengan talkshow “Membangun Brand dan Marketing Community di Social Media”, di Public  Plaza Mal Ratu Indah, Jum’at (29/3).

Talkshow ini menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten seperti DR Syamsu Rizal MI atau akrab dikenal Deng Ical seorang politikus PKB dan mantan wakil walikota Makassar dan juga Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Sulsel, ada Kartika Branch Manager Trans Snow World Makassar, Ayu Mashari Amelia selaku Social Media Spesialist Kalla dan Herwin Bahar Ketua Asosiasi Ketua Media Siber Indonesia (AMSI) Sulsel dan dimoderatori Irwan AR sekertaris Dewan Kesenian Sulsel.

Deng Ical yang lebih awal memaparkan secara akademis soal membangun branding, menurutnya secara teoritik dalam komunikasi membangun brand dikenal dengan Istilah TPM yaitu Target, Positioning dan Market. Suatu brand dibangun dengan menentukan apa target yang ingin dicapai, bagaimana posisi tawar di masyarakat atas brand tersebut dan mengetahui pasar yang disasarnya.

” Bila brandnya menjadi kuat dan ini tidak selalu berarti produk, bisa juga value atau nilai yang malah lebih mahal dari bentuk materinya karena brandnya tertanam kuat di benak publik,” ungkap legislator DPR RI terpilih pada pemilu batu-baru ini lewat dapil Sulsel 1.

Deng Ical juga mencontohkan bagaimana 3 brand yang coba dilemparkan ke publik saat ia melakoni profesi sebagai politisi yaitu, Somberena Makasar, Anak Lorong, dan ‘Deng Ical.

“Masing-masing brand itu punya segmennya sendiri, baik itu Somberena Makasar, Anak Lorong dan Deng Icalnya, kebetulan sejak di kampus saya dipanggil Deng Ical dan ketika bergelut di politik kita pakai sedikit ilmu yang dipelajari itu dengan brand Deng Ical tersebut,” urai Ketua Bappilu PKB Sulsel ini.

Teknik membangun brand dalam prakteknya inilah yang digunakan misalnya Kalla, setelah cukup melekat dengan citra Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI, diera kekinian Kalla mencoba membangun brand dengan keluar dari zona nyaman yang identik dengan tokoh nasional dari Sulsel tersebut, JK.

” Kini, Kalla membangun citra dari values yang dikembangkan dari akronim Kalla, Kerja Ibadah, Apresiasi Pelanggan, Lebih Cepat Lebih Baik dan Aktif Bersama,” ungkap Social Media Spesialist Kalla, Ayu Mashari Amelia.

Menurut Ayu, citra yang hendak dibangun oleh Kalla saat ini berbeda dengan dahulu, dimana pola pikir dahulu adalah menganggap pelanggan adalah raja. Kini dalam sapaan di platform media sosialnya adalah “Kalla Friends” yang bermakna pelanggan atau customer menjadi bagian bersahabat dan lebih dekat.

Kartika yang saat ini dipercaya sebagai branch manager suatu wahana keluarga dibawah perusahaan CT Corp, yang memberi tantangan baru bagaimana mengembangkan marketing Community.

” Walaupun dibawah naungan CT Corp yang dikenal sebagai perusahaan besar milik Chairul Tanjung dimana untuk memperkenalkan brand bendera bisnisnya tidak terlalu sulit namun sisi lain memperkenalkan wahana hiburan yang menjual experience salju itu cukup menantang sebenarnya,” ungkap Kartika.

Kartika yang lama bergelut di dunia marketing dari menjadi sales hingga di level manager ini cukup piawai mengelola segment marketing. Trans Snow World Makassar adalah sesuatu yang menarik, selain dari segi luas area berbeda dengan wahana bermain yang pernah dibuat oleh perusahaan Trans juga pengalaman yang ditawarkan pun berbeda yakni mengalami keseruan bermain salju, sesuatu yang kini bisa dialami masyarakat Sulsel tanpa harus ke luar negeri misalnya.

Sementara Herwin Bahar mengungkapkan branding semakin kuat itu juga turut ditopang oleh media yang memiliki trust atau kepercayaan publik yang tinggi. Trust media tersebut menjadi pegangan publik terhadap informasi yang diterimanya. Selain bahwa suatu brand semakin dikenal atau menjadi terkenal biasanya ada faktor kontroversial.

” Tidak bisa dipungkiri bahwa kadang kala perlu drama yang menimbulkan kontroversial sehingga menjadi viral dan mendadak terkenal,” ungkap direktur Lintas Terkini.com.

Talkshow yang hampir berjalan selama sejam lebih ini, ditutup dengan membagikan beberapa bingkisan dari sponsor. Kegiatan ini didukung Initial Production dan Jurnalis Profesional (J PRo)

Juga terselenggara berkat dukungan para sponsor antara lain, Mal Ratu Indah, Kalla, Bank Indonesia, OJK, Thre3i, Verso, Ramyum 7, Trans Snow World, Swiss-belinn Panakukkang Makassar, Swiss-belcourt Makassar, Aryaduta Makassar, Claro Makassar, Four Points by Sheraton, Ibis Hotel, Royal Bay Makassar, Aston Makassar, Mercure Hotel, Hotel Santika Makassar, Pertamina, Pelindo, TSM, Padivalley, Astra Motor, Kalla Toyota, Honda.(#)

Exit mobile version