MAKASSAR — Universitas Muslim Indonesia (UMI) akan menggelar Talk Show dan Bedah Buku bertema “Perjalanan Panjang dari Padanglampe Merekonstruksi Karakter Bangsa”.
Kegiatan ini akan digelar secara virtual pada Senin (3/4/2021). Ini juga bertepatan dalam rangka semarak Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021. Talkshow akan dipusatkan di Menara UMI Lantai, Jalan urip Sumoharjo, Makassar.
Ketua Tim Penyusun Buku, Prof Muhammad Hatta Fattah mengatakan, dalam diskusi akan terbagi antara narasumber dan pembahas yang masing-masing memaparkan perspektif mereka terkait buku yang dibedah.
Baca Juga :
“Narasumber dan pembedah berlatar belakang berbeda mulai dari penjabat insitusi pendidikan, pemerintahan, tokoh agama, hingga seniman, serta pimpinan media,” ujarnya.
Wakil Rektor V UMI itu menambahkan bahwa Pesantren Darul Mukhlisin UMI Padanglampe ini lahir dan berdiri atas ide dan gagasan cemerlang dari beberapa tokoh.
Yakni Prof Abdurahman A Basalamah yang saat itu menjabat sebagai Ketua Yayasan Badan Wakaf UMI, Mokhtar Noer Jaya sebagai Wakil Ketua Pengurus YBW UMI, Abd Rahim Amien sebagai Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Kepesantrenan YBW-UMI, Prof Mansyur Ramly sebagai Rektor UMI dan KH Zain Irwanto, MA sebagai Direktur Pesantren.
Dalam buku itu, tertulis dari tangan mereka inilah berkembang hingga hari ini. Tentu kehadiran pesantren ini tidak terlepas dari cita-cita luhur para pendiri UMI untuk membina dan mempertinggi derajat masyarakat lewat pendidikan dan pembinaan keagamaan.
“Para pembina dan pengurus yayasan UMI sadar melihat fenomena yang berkembang saat ini, yang mana sistem pendidikan yang ada sekarang ini yang lebih menekankan pola treatment atau pembinaan para pencerdasan otak, dalam arti pembinaan knowledge dan skill semata, sementara pembinaan akhlaq dan qalbunya cenderung terabaikan bahkan terlupakan,” tulisnya.
Direktur Umum Pesantren, KH M Zain Irwanto mengatakan nama Pesantren Mahasiswa Darul Mukhlisin ini adalah sebagai penjabaran dari firman Allah dalam QS al-Bayyinah/98:5 yang memerintahkan kepada manusia untuk melaksanakan amal ibadah dengan hati yang ikhlas semata-mata karena Allah.
“Yang kemudian dijabarkan dalam hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari yang menganjutkan berlaku ihsan dalam melaksanakan ibadah,” bebernya.(*)
Komentar