POSO — Untuk pertama kalinya operasi Madago Raya melibatkan Da’i Polri dalam pelaksanaanya guna menciptakan situasi yang kondusif di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Hadirnya 4 Dai Polri Nasional Terbaik Jebolan Grand Final Da’i Polri di TVRI saat bulan ramadhan tahun ini diterima dengan sangat baik oleh lapisan masyarakat Kabupaten Poso.
Ketua MUI Kabupaten Poso Ustad Sutami Idris mengatakan, operasi Madago III ini adalah lanjutan operasi-operasi sebelumnya guna mencegah dan menanggulangi paham radikalisme dan aksi teroris serta kejahatan kelompok bersenjata di Poso.
“Ini adalah operasi lanjutan dari sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan kelompok dan paham radikalisme,” katanya kepada awak media, pada Selasa (27/7/2021).
Adapun Da’i Polri yang ditugaskan dalam Ops Madago Raya III, ialah Iptu Atmal Fauzi yang merupakan Kapolsek Tapa Polda Gorontalo, Bripka Muhammad Nur Hilal dari Ditbinmas Polda Sulsel, serta Aipda A. Syarif Alqadri AR dan Bripka Agus Salim, yang juga merupakan anggota Polres Bone Polda Sulsel.
“Setiap harinya 4 Da’i Polri ini
memberikan tausyiah di masjid-masjid yang ada di wilayah Poso. Selain itu mereka juga silaturrahim dengan tokoh lintas agama, masyarakat serta pembinaan kepada remaja dan anak2 sampai di pelosok wilayah Kabupaten Poso,” ungkap Sutami.
Senada dengan itu, Penasehat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KISS) Kabupaten Poso, H Jamaluddin Baso mengatakan, para Da’i Polri ini melakukan pendekatan dakwah yang bisa mendatangkan kedamaian dan kesejukan di masyarakat Poso.
“Mereka berdakwah sangat sejuk karaena penyampaianya mudah diterima oleh semua kalangan dan semoga kehadiran Da’i Polri memberi warna baru dalam Operasi Madago Raya kali ini,” terang Jamaluddin.