PANGKEP – Di era globalisasi ini, pengaruh luar sangat mudah masuk dan dapat mempengaruhi mental generasi anak bangsa, jika tidak dibentengi dengan nilai-nilai luhur sesuai yang termuat dalam Pancasila sebagai dasar negara kita. Khusus di Kabupaten Pangkep, perkembangan sikap dan perilaku generasi penerus semakin mengkhawatirkan, cenderung mengarah ke hal negatif.
Atas dasar itu, maka Badan Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kabupaten Pangkep bekerjasama Kodim 1421 mensosialisikan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang pola Kantor Bupati Pangkep, Jumat, (30/9/2016) yang dihadiri ratusan pelajar di daerah itu.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pangkep, Lauki Hasri mengatakan bahwa kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan Pemda. Tujuan yang ingin dicapai adalah tak lain adalah untuk mencegah perilaku-perilaku menyimpang khususnya bagi generasi muda di Pangkep.
“Kegiatan seperti ini rutin kita laksanakan, terutama untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila,” papar Lauki.
Komandan Kodim 1421 Pangkep, Letkol Infanteri M Musafag dalam materinya mengatakan, saat ini telah banyak muncul kegiatan-kegiatan yang mengancam generasi muda. Ancaman aktual saat ini, kata dia, diantaranya adanya gerakan radikal.
“Embrionya memang di Suriah, tapi banyak orang Indonesia yang terpengaruh, pengaruh seperti itu sangat mengancam generasi muda kita, jika mereka tidak dibentengi dengan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupannya,” jelas Musafag di hadapan ratusan peserta yang hadir.
Radikalisme menurut Musafag, tidak hanya mengancam masa depan bangsa, namun juga mengancam generasi muda. Selain radikalisme, komunisme juga berpotensi memecah belah karena bahaya latennya.
“TNI sampai sekarang konsisten bahwa komunis merupakan ancaman yang nyata,” pungkasnya.
Dandim 1421 ini lebih lanjut mengatakan, ancaman komunisme saat ini belum habis. Bahkan dia menjelma dalam berbagai bentuk aktifitas sehari-hari.
“Kenali komunisme gaya baru, lambang palu arit sekarang justru digunakan sebagai mode, digunakan sebagai gambar baju kaos yang digunakan sehari-hari. Bahkan di dunia politik muncul PRD dan KKR di ranah kebijakan,” urai Musafag.
Untuk membentengi semua itu, kata Musafag adalah dengan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila. Pancasila katanya, adalah kekuatan.
“Banggalah menjadi bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai Pancasila yang menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (*)