BANDA ACEH – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Aceh menggelar training (pelatihan) Cek Fakta dalam rangka melawan gangguan informasi menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Pelatihan Cek Fakta yang dilaksanakan pada tanggal 28-29 September 2024 di Grand Mahoni Hotel, Peuniti, Banda Aceh ini merupakan kerjasama antara AMSI Pusat dengan Cek Fakta, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Google News Initiative.
Pelatihan ini diadakan untuk memperkuat kemampuan media dan jurnalis dalam menangkal gangguan informasi yang berpotensi merusak jalannya proses pilkada seperti hoaks dan disinformasi.
Baca Juga :
Ketua AMSI Wilayah Aceh, Aryos Nivada, mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen AMSI dalam menjaga integritas informasi selama Pilkada berlangsung. Aryos menekankan pentingnya peran media dalam menyediakan informasi yang akurat dan kredibel kepada publik, terutama di tengah maraknya penyebaran berita yang dapat memecah belah masyarakat.
“Kita tahu bahwa Pilkada sering kali menjadi momen rawan munculnya informasi menyesatkan. Melalui training Cek Fakta ini, kami ingin memastikan bahwa media di Aceh memiliki kemampuan yang kuat untuk mendeteksi dan melawan hoaks serta disinformasi yang beredar,” ujar Aryos Nivada.
Tak lupa, Aryos berterimakasih kepada pengurus AMSI Pusat yang telah memfasilitasi AMSI Aceh sebagai salah satu wilayah pelaksanaan pelatihan Cek Fakta. Menurut Aryos, Pilgub Aceh termasuk salah satu daerah yang rawan terhadap penyebaran informasi sesat sekaligus terciptanya polarisasi yang tidak sehat di tengah masyarakat karena hanya diikuti dua Paslon kandidat.
Bahkan, lanjut Aryos, gangguan informasi dan polarisasi tidak sehat sudah mulai terlihat sejak awal pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. “Untuk itu, melalui pelatihan Cek Fakta ini, media dan wartawan bisa lebih peka terhadap gangguan informasi menjelang Pilkada 2024 ini sekaligus menjadi pihak terdepan dalam melawan penyebaran hoaks yang dapat merusak tatanan sosial-masyarakat kita,” pungkasnya.
Aryos juga mengingatkan bahwa peran media bukan hanya sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai penjaga kebenaran di tengah pusaran informasi yang tidak menentu yang disebarkan lewat berbagai platform media sosial. “Ini adalah tanggung jawab besar bagi kita semua, terutama di saat krusial seperti Pilkada,” tutupnya.
Dalam pelatihan Cek Fakta ini, AMSI menghadirkan dua trainer atau pemateri yang berkompeten di bidangnya, yaitu Adi Marsiela dari Bandung Jawa Barat dan Nurika Manan dari Jawa Timur.
Adapun peserta yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari perwakilan media Anggota AMSI Wilayah Aceh, perwakilan AJI Banda Aceh, dan perwakilan sejumlah media lainnya dari berbagai daerah di Aceh.
Pada pelatihan ini, para peserta diberikan pengetahuan tentang teknik-teknik verifikasi fakta, penggunaan teknologi dalam mengecek keaslian sebuah informasi, serta strategi melawan kampanye hitam yang sering muncul di masa pemilu.
Selain itu, peserta juga dilatih untuk mengidentifikasi sumber informasi yang valid dan melakukan investigasi mendalam terhadap klaim-klaim yang beredar di ruang publik.
Pada kesempatan tersebut, para peserta yang terdiri dari media online dan cetak di Aceh, berharap dengan kemampuan cek fakta yang lebih baik, media di Aceh bisa lebih efektif dalam menangkal informasi sesat, yang sering kali digunakan sebagai alat propaganda politik.
Dengan terselenggaranya pelatihan Cek Fakta ini, AMSI Aceh optimis bahwa media di Aceh akan lebih siap menghadapi tantangan dalam memberantas hoaks dan gangguan informasi, sehingga masyarakat dapat menerima informasi yang benar dan akurat dalam menentukan pilihannya pada Pilkada 2024. (*)
Komentar