PWI Punya Peran Strategis Membentuk Kompetensi Wartawan

PWI Punya Peran Strategis Membentuk Kompetensi Wartawan

MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menghadiri Konferensi Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Selatan (Sulsel) di

Gedung PWI, Jumat (30/10/2015). Bagi Danny Pomanto, forum yang akan melahirkan pemimpin baru di organisasi wartawan Sulsel itu berperan strategis dalam membentuk insan pers yang memiliki kompetensi dan profesionalisme.

“Kompetensi dan profesionalisme mutlak dibutuhkan oleh insan pers. Kualitas karya jurnalistik sangat ditentukan oleh dua hal itu. Kehadiran organisasi pers dibutuhkan untuk menempa wartawan memiliki profesionalisme dan kompetensi dalam menjalankan tanggung jawab profesi,” tuturnya.

Kegiatan yang dihelat setiap lima tahun sekali oleh PWI Sulsel itu, bertujuan memilih ketua baru yang akan memimpin organisasi tempat berhimpunnya wartawan Sulsel hingga lima tahun ke depan, periode 2015 – 2020.

Ada tiga kandidat yang akan bertarung memperebutkan 472 suara yang berasal dari anggota biasa 462 hak suara, dan anggota seumur hidup 10 hak suara. Ketiga kandidat itu, M. Dahlan Abubakar, Agussalim Alwi Hamu, dan Andi Pasamangi Wawo.

Ketua PWI Sulsel Periode 2010 – 2015, Zulkifli Gani Ottoh menyampaikan selama lima tahun periode kepengurusannya, Ia fokus pada peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) melalui pendidikan jurnalistik berbagai tingkatan (jurnalistik abu-abu, jurnalistik dasar, dan lanjutan), serta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang telah digelar hingga tujuh kali.

Sementara itu Ketua PWI Pusat, Margiyono, memuji PWI Sulsel sebagai organisasi PWI yang paling dinamis di Indonesia. Ia berpesan agar organisasi yang sebentar lagi memasuki masa regenerasi itu, mampu memahami dan mendiskusikan permasalahan aktual yang dihadapi wartawan.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengakui kehadiran media sangat dibutuhkan oleh sebuah bangsa, “Media menjadi pilar sebuah bangsa atau daerah dalam membangun citra daerah. Tidak ada kemajuan di daerah tanpa kehadiran media,” tutur Syahrul dalam sambutan pembukaan.

Lebih lanjut Syahrul menuturkan, selain sebagai jendela informasi, media juga menjadi filter bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tidak meninggalkan jiwa nasionalisme dalam pemberitaannya. Ia berharap PWI Sulsel dapat menjadi filter yang kuat, memiliki budaya, adat, dan jiwa nasionalisme.

Konferensi Provinsi PWI mengusung tema ‘Memotivasi Kompetensi Wartawan, Mewujudkan Kesejahteraan Wartawan’. Turut hadir pada forum itu,
Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Pudji Hartanto, Penasehat PWI Pusat, Alwi Hamu, Penasehat PWI Sulsel, Syamsu Nur, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, Ilham Bintang, Ketua Dewan Kehormatan Sulsel, Ronald Ngantung, dan Ketua DPD Apindo Sulsel, La Tunreng.

Saat ini PWI Sulsel telah terbentuk di 15 kabupaten/kota di Sulsel diantaranya, Makassar, Takalar, Gowa, Toraja Utara, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Wajo, dan Bone. Tersisa empat kabupaten yang belum membentuk kepengurusan, diantaranya Bantaeng, dan Selayar.
Penulis : Azho