JENEPONTO – Nasib nahas menimpa Kapolres Jeneponto, AKBP Sigit Waluya. Kaki kanannya patah karena ditabrak pengendara sepeda motor saat memimpin operasi pemeriksaan kendaraan dalam Operasi Lilin 2012, di Jl Kelara, tepatnya di dekat patung kuda, Bontosunggu, Minggu (30/12/2012).
Akibat kejadian itu Sigit langsung dilarikan ke RS Lanto Dg Pasewang, Kabupaten Jeneponto, untuk mendapatkan pemeriksaan.
Namun, karena kondisi patah tulang di sepertiga bawah betis kaki kanan dianggap cukup parah, maka Sigit dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, insiden itu berawal saat Polres Jeneponto tengah melakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan bermotor yang melintas. Saat pemeriksaan hampir selesai, sebuah sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi DD 2971 VN melaju kencang dan pengendaranya terlihat tidak mengenakan helm.
Polisi kemudian berusaha menghentikan laju sepeda motor tersebut dengan mengadangnya di tengah jalan. Namun, pengemudi motor yang belakangan diketahui bernama Usman (22), warga Kampung Barayya, Desa Borongtala, Kecamatan Tamalatea, berhasil lolos dari adangan polisi.
Melihat seorang pelanggar aturan lalu lintas berupaya kabur, Kapolres mencoba ikut menghentikan namun tanpa sayang, Usman langsung menabraknya. Usman akhirnya berhasil diringkus. Setelah diperiksa, polisi menemukan pemuda itu ternyata membawa senjata tajam jenis badik.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jeneponto, AKP Amiruddin mengatakan tersangka penabrak Kapolres Jeneponto itu kini sudah ditahan. Selain diusut kasus menabrak kapolres, polisi juga akan menjerat Usman dengan undang- undang darurat karena membawa senjata tajam.
Sementara itu, orangtua Usman, Saringai sangat menyesalkan tindakan anaknya. Menurutnya, Usman menabrak Kapolres Jeneponto lantaran takut ditilang polisi. “Seharusnya berhenti saja kalau ditahan polisi. Jangan mencoba kabur, apalagi menabrak Kapolres. Saya pasrah saja,” tutur Saringai.(kpc)
Komentar