MAKASSAR – Aksi pembegalan jelang tahun baru kian nekad saja. Seperti yang dialami seorang guru SMK Negeri 3 bernama Hj Nilawati (48), warga Perumahan BTP Blok A no 88 ini.
Dia menjadi korban pembegalan, Selasa (29/12/2015), sekira pukul 12.00 Wita, di Jalan Faisal, dekat Catering Gloria tak jauh dari Kantor Pertanahan.
Saat itu korban yang baru pulang dari kantornya dan melintas di lokasi kejadian dipepet pelaku yang berboncengan motor. Secepat kilat, tas warna korban berwarna coklat yang disimpan di bawah kaki dirampas oleh pelaku. Korban yang berusaha mempertahankan tasnya akhirnya terjatuh dan tertindis motor miliknya bersama tas yang menjadi incaran pelaku.
Namun, pelaku tak tinggal diam tatkala gagal saat hendak merampas tas korban. Bukannya menolong korban, pelaku malah mendatangi korban yang tertindis motor dan berusaha merampas kembali tas milik korban untuk kedua kalinya. Namun, lagi-lagi korban melakukan perlawanan dan berusaha meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Selanjutnya, pelaku berusaha kabur dan nyaris gagal untuk kedua kalinya, tatkala tas milik korban kembali terjatuh dari tangan pelaku bersama sebilah pisau pemotong daging milik pelaku. Melihat pelaku menjatuhkan tas miliknya, korban kembali berusaha mengambil, namun kalah gesit dengan pelaku yang sudah terlebih dahulu memungut pisaunya.
Akibatnya, pelaku menikam korban dan mengenai jari kelingking dan manis sebelah dalam korban hingga mengakibatkan luka sobek. Usai menikam korban, pelaku yang tidak diketahui jumlahnya langsung melarikan diri.
“Saya tidak sempat melihat pelaku. Lantaran saya fokus pada tas saya yang dirampas” ujar korban ditemui di Mapolsekta Rappocini. Tas korban ditemukan oleh warga di jalan Tamalate 2 yang diduga dibuang oleh pelaku yang sudah mengambil barang berharga miliknya.
Selanjutnya korban langsung menuju ke RS Wahidin Sudirohusodo guna mengobati luka yang dialaminya. Sekira pukul 19.00 Wita, korban baru mendatangi kantor Mapolsekta Rappocini guna melaporkan kasus pembegalan yang siang tadi dialaminya.
“Tas saya berisi kalung emas milik anak saya seberat 5 gram bersama uang tunai kurang lebih Rp1 juta” urai korban di depan Ka SPKT Mapolsekta Rappocini Aiptu Marthen.
Sejauh ini pihak Mapolsekta Rappocini masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kasus tersebut. “Laporan korban sudah kami terima dan akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat dibegal, korban tidak melihat kendaraan pelaku yang menggunakan helm tertutup. Mungkin disebabkan korban lebih fokus dengan tasnya yang beberapa kali sempat gagal dibawa kabur pelaku” tutur Kanit Reskrim Mapolsekta Rappocini Iptu Saharuddin.