BANTEN – Suhu politik menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Provinsi Banten mulai memanas. Salah satunya, adanya isu sekelompok massa pendukung kandidat lain yang diduga telah mempersiapkan rencana persekongkolan untuk menolak kunjungan kandidat nomor urut 2, yang juta petahana, Rano Karno.
Rencana penolakan kunjungan Rano Karno berkembang menjadi viral media sosial di kalangan netizen di Banten sejak Rabu malam, (28/12/2016). Dari sebuah grup bernama “Tangerang Bersatu” terlihat adanya percakapan yang merencanakan penolakan terhadap kunjungan Rano Karno di kawasan Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Dalam informasi yang bocor di kalangan netizen di Banten, seseorang yang namanya tercantum sebagai Ari Armansyah dari nomor 081283096XXX menulis
“Rano mau kunjungan ke Kronjo jadi siapkan motto usir dan larang Rano karno ke Kronjo”.
Dalam screenshots yang menyebar di kalangan netizen itu Ari Armansyah juga sempat menyebut dua nama lurah, Syamsul dan Trisno. Rencana untuk melakukan sabotase dan penolakan itu kontan memicu reaksi negatif dari kalangan aktivis pro demokrasi dan akademisi di Banten.
Ray Rangkuti menyebut rencana tersebut sebagai contoh buruk dalam agenda pembangunan demokrasi di Banten. Menurutnya, demokrasi itu memberi jaminan kepada semua pihak yang berkontestasi untuk menyuarakan pandangan, sikap, dan pemikirannya.
Dengan demikian tak ada alasan, baik politis maupun hukum, yang bisa membenarkan tindakan penghadangan seperti itu. Perilaku buruk masa lalu untuk memusnahkan kemajemukan tidak boleh diteruskan.
“Adu program itu mulia, sementara adu otot itu adalah perilaku nista,” kata Ray, Kamis, (29/12/2016).
Sementara itu, Dosen FISIP UI, Aditya Perdana menyayangkan itikad tak patut itu dengan menyebutnya sebagai pembusukan terhadap demokrasi.
“Perilaku seperti itu tak ubahnya manusia yang hidup di zaman batu. Demokrasi itu mensyaratkan sikap dan perilaku yang waras dalam berdemokrasi,” kata Aditya.
Aditya menyayangkan bila sejumlah politisi yang namanya tercantum dalam grup medsos itu tak berupaya menegur atau menghentikan konspirasi jahat tersebut. Dalam bocoran yang tersebar di kalangan netizen itu, memang tercantum sejumlah nomor yang diduga milik nama politisi senior dan tim sukses pasangan calon nomor urut 1, seperti Ratu Tatu Chasanah, Media Warman, Bahrul Ulum, dan Jazuli.
Sementara Ari Armansyah yang mengeluarkan ajakan untuk menolak Rano tercantum sebagai admin dalam grup tersebut. Setelah rencana sabotase itu beredar, Rano tetap melanjutkan rencananya mengunjungi kawasan Kronjo.
Warga yang hadir menyambut Rano terlihat begitu antusias. Tokoh masyarakat setempat ikut menunjukkan dukungannya pada Rano yang memang sudah ditunggu kehadirannya oleh warga Kronjo.
Dalan kesempatan itu, Rano mengajak masyarakat untuk mengedepankan persaudaraan di antara sesama. Rano meminta kepada segenap masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
“Jangan biarkan kita dipecah belah oleh pihak-pihak yang tak ingin kita hidup dalam damai. Mari jaga pertalian persaudaraan di antara kita. Bukan zamannya lagi kita mengedepankan cara-cara yang tak patut. Inilah saatnya kita membuktikan warga Banten adalah warga yang beradab, santun, dan mampu menjaga tradisi yang diwariskan para sultan sebagai wilayah yang mampu menegakkan iman dan taqwa,” kata Rano. (*)