MAKASSAR – Untuk mencegah adanya ulah oknum penembak gelap, polisi meregistrasi semua senjata api (senpi) yang diturunkan di lapangan pada pengamanan Pleno KPUD Sulsel, Kamis (31/1/2013). Sehingga, jika ada yang melakukan penembakan ke arah pelaku anarki bisa diidentifikasi.
Baca Juga :
“Bisa segera diidentifikasi apakah itu peluru dari senjata polisi atau malah ada penembak gelap yang sengaja melakukan penembakan ke warga atau demonstran,” ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo.
Ditegaskan Muji, para anggota yang pengamanan juga dibekali dengan surat perintah yang jelas. Ini dilakukan, sambungnya, agar personel bisa benar-benar yakin jika mereka terlindungi juga.
“Saya tegaskan kepada personel untuk jangan takut untuk menindak pelaku anarki. Semuanya sudah diatur dalam protap 01/X/2013, tentang penanggulangan anarki. Kami menjamin tidak akan ada yang diperiksa Komnas HAM jika ada yang menembak pelaku anarki,” tandasnya.
Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Muh Ridwan yang ditemui di Hotel Singgasana mengatakan, semua senjata anggotanya sudah diregister dan siap diturunkan. (uki)
Komentar