MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof H.M. Nurdin Abdullah menanggapi pemanggilan ASN lingkup Pemerintah Kota Makassar oleh Walikota terpilih, Moh. Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto (DP). Menurut dia, semestinya DP berkoordinasi dan menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan Pj Walikota Makassar saat ini, Prof. Rudy Djamaluddin, sebelum melakukan pemanggilan dan mengumpulkan ASN Pemkot Makassar di kediamannya, Jl Amirullah Makassar.
Pj Walkot Makassar, Rudy Djamaluddin melaporkan Danny Pomanto kepada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, karena mengumpulkan ASN tanpa koordinasi dan izin darinya. Laporan Rudy diterima Nurdin Abdullah di kantornya, Jumat (29/1/2021) pagi.
“Pak Pj Walikota sudah melapor resmi terkait pemanggilan ASN itu. Sebenarnya tidak ada masalah kalau koordinasi dululah ke Pj Walikota, karena ini kan Walikota. Ini yang selalu saya sampaikan di setiap kesempatan, komunikasi dan koordinasi itu sangatlah penting,” kata Nurdin Abdullah.
Diketahui sebelumnya bahwa Walikota Makassar terpilih Danny Pomanto telah memanggil lebih 50 ASN Pemkot Makassar di kediamannya, 4 diantaranya menjabat kepala dinas (kadis). Mereka diundang DP untuk membahas persiapan pemerintahan setelah dilantik sebagai Walikota Makassar defenitif yang dijadwalkan 17 Februari 2021 mendatang.
Danny mengakui telah mengundang ASN yang dinilai bisa dipercayainya mendukung program-program kerja yang akan direalisasikan saat memimpin Kota Makassar bersama Wakilnya, Fatmawati Rusdi. Menurut Danny, dirinya tak perlu meminta izin pada Pj Walikota Makassar, pasalnya dia mengundang di luar jam dinas kantor.
“Kenapa mesti izin? Itu tidak ada haknya lagi, karena sudah di luar jam kantor,” ujar Danny, Jumat (29/1/2021).
Danny menyayangkan sikap Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin yang dinilai tertutup untuk transisi kepemimpinan kepada dirinya sebagai Walikota terpilih. Sementara itu, Danny mengaku banyak yang harus segera diselesaikan saat dirinya menjabat nanti.
“Sangat disayangkan itu, Pemerintah Kota Makassar di bawah Pj Walikota ini menutup diri, dia tidak lihat apakah sudah ada penetapan atau tidak, mestinya dia proaktif.” kata Danny.
Dalam pertemuan tersebut, Danny Pomanto mengaku membahas soal penanganan COVID-19 yang menurutnya saat ini sangat luar biasa penyebarannya, khususnya di Makassar. Ia juga membicarakan banyak hal menyangkut pelayanan masyarakat hingga penataan ulang jalannya roda pemerintahan. (*)