GOWA – Warga sekitar biasa menyebutnya dengan sebutan Tala-tala. Tempat ini sangat strategis yang berada di Desa Pattalasang, Kabupaten Gowa, yang menghubungkan langsung beberapa wilayah seperti Maros, Parangloe, Bontomarannu, Malino, Limbung. Lingkungan sekitar yang masih asri, orang-orang dapat menikmati keindahan alam Pattallasang nan eksotis.
Pesona dari Desa Pattalasang itu disajikan dengan pemandangan indah berupa hamparan bukit dan gunung-gunung menjulang tinggi, pepohonan yang masih asri berjajar di bahu jalan.
Nampak kemolekan tanaman padi nan hijau, yang siap untuk dipanen dalam hitungan beberapa hari ke depan. Ditambah lagi dengan patung-patung yang berjejer di jalan pintu masuk dengan jarak yang cukup panjang menuju ke arah Lapangan Golf Padivilley.
Lapangan golf Padivilley sendiri digunakan sebagai tempat bermain golf, yang tidak kalah keren dengan panorama alam Tala-tala. Pemandangannya sangat indah dengan tatanan yang menarik seperti tersaji sangat sempurna menghibur kedua mata yang tak berkedip memandangnya.
Banyak pengunjung yang berdatangan baik itu warga lokal sekitar Pattalasang, maupun dari luar Gowa untuk mengabadikan moment dengan berfoto di Tala-tala, dan mengupload momentum itu di media sosial dengan mengambil angle-angle yang menarik dan keren.
“Rasa nyaman yang diberikan dari tempat ini sendiri disebabkan masih tertata rapih, sawah ladang yang begitu luas, hutan belantara yang belum terjamah pembangunan, semuanya menyatu menjadi daya tarik bagi orang-orang yang ingin berwisata alam,” ucap Jihan, warga manggarupi Gowa, yang kebetulan meluangkan waktunya untuk menikmata wisata alam Tala-tala di Pattallasang, Minggu (26/3/2017).
Ketika menjelang sore hari, kata Jihan lagi, banyak warga dan pengunjung yang datang untuk bersantai, berfoto, berolahraga bersama kawan-kawan sembari menghapus rasa jenuh. Hampir setiap hari libur, Jihan mengungkapkan, dirinya dan kawan-kawan mengunjungi tempat tersebut.
Sayangnya, beberapa anak remaja memanfaatkan ruas jalan Tala-tala hanya sebagai tempat ajang balapan liar dan sangat mengganggu kenyamanan bagi para pengunjung yang sedang bersantai. Akan tetapi, apapun itu, bagi warga yang bermukim di Desa Pattalasang, tentu merasa bangga Tala-tala dijadikan obyek wisata. (*)