Kasus Covid-19 di Makassar Naik, Epidemiolog: Harus Perkuat 3T

Kasus Covid-19 di Makassar Naik, Epidemiolog: Harus Perkuat 3T

MAKASSAR — Pascalebaran Idulfitri, penularan Covid-19 di Makassar mengalami kenaikan. Pakar epidemiologi meminta ada tindakan melalui testing, tracing, dan treatment (3T).

Tahun lalu, kondisi serupa juga terjadi di Makassar. Akan tetapi, angka penularannya masih lebih banyak pada tahun sebelumnya.

Namun, kondisi ini tetap perlu diantisipasi. Jangan sampai penularan tak terkendali sehingga membuat Makassar kembali menjadi zona merah.

Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Andariadi mengatakan, sebelum Lebaran penularan berada di kisaran 5-10 kasus. Namun, setelahnya mulai mengalai peningkatan hingga di atas 30 kasus setiap hari.

“Kelihatan menurun (kasus penularan). Tetapi itu belum memastikan aman. Karena boleh jadi rilis kasusnya baru terakumulasi sekali karena hasil testinganya baru keluar,” ujarnya, pada konfrensi pers di Balaikota Makassar, Senin (30/5/2021).

Ansariadi mengemukakan, jika 3T tidak dilakukan maka potensi kondisi kembali seperti tahun lalu bisa saja terjadi.

Saat ini, menurut data mingguan penularan Covid-19 di Makassar tecatat ada 105 kasus untuk pekan ini. Sedangkan pekan sebelumnya tercatat sebanyak 120 kasus.

“Makanya apa yang kita lakukan minggu ini akan sangat berpengaruh dan menentukan minggu-minggu ke depan,” sebutnya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan sudah mulai melakukan tindakan-tindakan untuk memgantisipasi lonjakan kadus penularan Covid-19.

Salah satunya, dengan mebentuk tim Covid-19 Hunter yang akan melacak penularan berbasis kelurahan. Dari sebelumnya dilakukan hanya berbasis puskesmas yang jumlahnya terbatas.

“Mulai Rabu nanti tim Covid-19 Hunter sudah mulai turun untuk bekerja. Jadi selain tim Satgas Raika yang mengawasi penerapan prokes juga ada tim yang melakukan pelacakan kasus,” kata dia.(*)

Penulis : Herwin Bahar