MAKASSAR – Direktur Utama (Dirut) Sekolah Islam Athirah Makassar, Syamril menutup Training of Trainer (ToT) guru Alquran di Gedung LEC Athirah Baruga, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (30/7/2017). Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan motivasi kepada para guru agar bersemangat dalam membagi ilmu Alquran kepada peserta didik.
“Guru Alquran adalah posisi yang terpandang disisi Allah SWT. Sesuai sabda Nabi Muhammad, sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya,” tutur Syamril.
Selanjutnya, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengemukakan, guru Alquran hakikatnya adalah karyawan Allah SWT, bukan karyawan atasan. Sehubungan dengan hal tersebut, baik guru, karyawan, atau siswa di Sekolah Athirah diwajibkan belajar Alquran. Dengan mengedepankan ilmu agama, sesuatu yang mustahil bisa kita peroleh. Inilah yang disebut supra-rasional.
Pelatihan guru Alquran ini dimulai sejak Jumat (29/7/2017) dan berakhir pada Minggu (30/7/2017). Setidaknya 60 orang guru Alquran tingkat SD, SMP, dan SMA mengikuti pelatihan yang dirangkaikan sertifikasi ini.
Sementara itu, mentor cara mengajar Alquran metode ummi, ustadz Fathurrozy menguraikan, disiplin adalah kunci kesuksesan mengajar. Selain itu, dalam mengajar dibutuhkan sikap empati pada murid.
“Kasih sayang dan ramahlah pada murid. Jangan menjadi guru yang suka berkata kasar pada murid,” pesan ustadz Fathurrozy mengingatkan. (*)